Ahok Ikut Angka Suara Soal Polusi Udara di DKI Jakarta

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 18 Agustus 2023 | 13:14 WIB
Ahok Ikut Angka Suara Soal Polusi Udara di DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Instagram @basukibtp)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahokl ikut angkat suara terkait polusi udara di DKI Jakarta. Dirinya pun menyinggung saat Pertamina ingin menghapus BBM jenis Premium.

Menurut dia, saat itu penghapusan BBM Premium menuai pro-kontra. Hingga akhirnya, Premium dihapus pemerintah untuk menghindari emisi gas buang terhadap polusi.

"Sebetulnya dulu kita cabut Premium lu pada teriak, itu Premium jelas kotor kan, Pertalite juga nggak sesuai," ujar Ahok saat menghadiri GIIAS, yang dikutip Jumat (18/8/23).

Ahok melanjutkan, sebenarnya Pertamina juga tengah mencari solusi untuk memproduksi bahan bakar ramah lingkungan. Seperti salah satunya, membuat bahan bakar pesawat ramah lingkungan Bioavtur.

Baca Juga: Ahok Ingin di HUT RI ke-78 LPG 3 KG Tak Kembali Langka

"Makanya saya bilang sama Pertamina, kita punya Pertashop begitu banyak, kenapa inflasi itu tinggi di rumah tangga, terutama di energi rumah tangga dan transport, selain ada avtur, kita sudah bisa bikin bioavtur, Pertamina sudah bisa bikin 100 persen," jelas dia.

Di sisi lain, Ahok merasa terganggu pada pihak-pihak yang dengan sengaka memainkan harga BBM milik Pertamina seperti Pertalite. Dirinya mencontohkan, terdapat oknum yang membeli BBM subsidi dengan jumlah yang banyak dan dibawa ke kampung halaman, kemudian dijual dengan harga mahal.

"Yang jadi masalah sekarang, orang beli bensin Pertalite karena subsidi, solar subsidi di SPBU, bawa ke kampung, jadi Pertamini, nggak ditutup-tutup. Pertamini jual lebih mahal. Rakyat beli mahal dengan kualitas yang rendah. Kalau kita jual Pertamax, di kota ini nggak ada Pertalite, Solar subsidi, semua dipindahin ke Pertashop ke daerah-daerah," kata Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI