Suara.com - Petrokimia Gresik perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia memperkuat komitmen menjalankan amanah menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai dengan penugasan pemerintah dengan transformasi digital berkelanjutan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo usai mengikuti Upacara Kemerdekaan RI, di Gresik, Jawa Timur, Kamis (17/8/2023).
Ia menyampaikan bahwa, dalam mendukung kelancaran dalam menyalurkan pupuk bersubsidi, Petrokimia Gresik terus bertransformasi di berbagai lini salah satunya lini distribusi guna meningkatkan pengawasan, akurasi distribusi, hingga memastikan ketersediaan pupuk di berbagi lini distribusi.
"Hari ini Petrokimia Gresik meluncurkan Warehouse & Bagging Command Center sebagai bentuk nyata komitmen transformasi berkelanjutan kami dalam menjalankan amanah penyaluran pupuk bersubsidi sesuai ketentuan," katanya.
Baca Juga: Relawan Bakti BUMN Upacara HUT RI ke-78 di Desa Penglipuran, Bali
Fasilitas ini merupakan control tower bagi fasilitas pergudangan dan pengantongan atau bagging di Pabrik Phonska, Pabrik ZA, Pabrik Urea dan Pabrik Pupuk Fosfat, fasilitas gudang curah produk siap jual, serta fasilitas gudang inbag lini I Petrokimia Gresik. Command Center ini juga berfungsi sebagai titik pusat bantuan (helpdesk) yang aktif selama 24 jam (nonstop) atas layanan shipping out kepada transportir dan Pelanggan/distributor pupuk.
"Diharapkan fasilitas ini dapat semakin meningkatkan efisiensi, pengawasan, dan akurasi distribusi, sehingga tugas penyaluran pupuk bersubsidi dapat terselesaikan dengan semakin lebih baik lagi" Ujar Dwi Satriyo.
Hadirnya Warehouse & Bagging Command Center melengkapi berbagai inisiatif transformasi digital yang telah dilakukan oleh Petrokimia Gresik untuk mendukung proses unit pengantongan dan distribusi produk perusahaan diantaranya Smart Bagging System (SBS), Warehouse Management System (WMS), Digital Transport Management System (DTMS), Sistem Scheduling Truck Online (SISTRO), Customer Centric Excellence (2CE), Petrokimia Gresik Port Information System (PETROPORT).
"Melalui transformasi digital yang telah kami lakukan, kami ingin terus memastikan penyaluran pupuk bersubsidi ke seluruh Indonesia yang menjadi wilayah tanggung jawab Petrokimia Gresik sesuai dengan penugasan dan meminimalisasi potensi penyimpangan," tandas Dwi Satriyo.
Komitmen ini tentu juga tidak terlepas dari upaya kelancaran operasional Petrokimia Gresik dalam memproduksi pupuk sehingga ketersediaan pupuk bersubsidi terjamin. Per tanggal 16 Agustus 2023, Petrokimia Gresik menyiapkan stok pupuk Urea bersubsidi sebanyak 101.597 ton atau setara 455 persen dari ketentuan minimum yang diatur oleh pemerintah, yaitu 22.341 ton. Sedangkan stok pupuk Phonska sebanyak 376.588 ton atau 494% dari stok minimum Pemerintah, yaitu 73.407 ton.
Baca Juga: Jadi Viral Gegara Ulah Menteri PUPR Basuki, Erick Thohir: Memang Jahil
"Rata-rata stok ini lebih dari empat kali lipat jika dibandingkan dengan ketentuan minimum Pemerintah. Dengan demikian kebutuhan pupuk subsidi petani dapat tercukupi hingga tiga pekan ke depan. Ini wujud komitmen Petrokimia Gresik dalam menjalankan amanah Pemerintah dan menjaga ketahanan pangan nasional," tandas Dwi Satriyo.
Persediaan pupuk tersebut sekarang berada di Lini II (Provinsi) dan Lini III (Kabupaten/Kota). Ia pun memastikan jika seluruh pupuk bersubsidi yang didistribusikan Petrokimia Gresik kepada petani memenuhi persyaratan dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
"Prinsipnya, Petrokimia Gresik siap melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan pemerintah, yaitu memproduksi pupuk sesuai penugasan dan memastikan distribusinya. Sementara digitalisasi akan memberikan hasil yang optimal bagi upaya kami menjalankan amanah tersebut,” tutup Dwi Satriyo.