Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mematok angka pertumbuhan ekonomi pada 2024 sebesar 5,2%. Jokowi berjanji akan menjaga stabilitas ekonomi makro pada tahun politik tersebut.
"Situasi kondusif dan damai pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 harus kita wujudkan demi meningkatkan optimisme perekonomian jangka pendek," kata Jokowi saat Pidato Nota Keuangan RAPBN 2024 di Gedung DPR RI, Rabu (16/8/2023).
Selain itu, implementasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan, Undang -Undang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah, dan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan juga akan memberikan manfaat positif pada penguatan struktural.
Tak hanya itu, pada tahun depan Jokowi dan jajaran juga menargetkan laju inflasi pada kisaran 2,8%. Dia bilang peran APBN akan tetap dioptimalkan untuk memitigasi tekanan inflasi, baik akibat perubahan iklim maupun gejolak eksternal.
Baca Juga: Sah, Jokowi Umumkan Kenaikan Gaji PNS 8 Persen Tahun Depan
"Koordinasi yang kuat antara anggota forum Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah akan terus dijaga," katanya.
Sementara itu rata-rata nilai tukar Rupiah diperkirakan bergerak di sekitar Rp15.000 per Dolar AS. Sedangkan, rata-rata suku bunga Surat Berharga Negara 10 tahun diprediksi pada level 6,7%.
"Koordinasi anggota Komite Stabilitas Sektor Keuangan akan selalu antisipatif dan responsif dalam menghadapi potensi gejolak eksternal," ucapnya.
Disisi lain harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan berada pada 80 Dolar AS per barel. Di sisi lain, lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 625 ribu barel per hari dan 1,03 juta barel setara minyak per hari.
Baca Juga: Pakaian Adat Suku Baduy Disebut Sebagai Pakaian Adat Terbaik Presiden Jokowi