Riset: Smartphone Asal China Diduga 'Paksa' Ambil Data Pribadi Pengguna

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 15 Agustus 2023 | 10:18 WIB
Riset: Smartphone Asal China Diduga 'Paksa' Ambil Data Pribadi Pengguna
Ilustrasi handphone. (Unsplash/freestocks.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Smartphone Android made in China, seperti Xiaomi, Oppo dan Realme disebut-sebut bisa mengakses data pribadi penggunanya untuk dikirimkan ke server di China.

Hal ini diungkapkan penelitian yang dilakukan Douglas Leith dari Trinity College Dublin, dan Paul Patras, Haoyu Liu yang berasal dari University of Edinburgh.

Para peneliti itu menyoroti bahwa bocornya informasi pribadi ini membawa potensi risiko besar bagi para pengguna ponsel HP China.

Cara kerjanya, aplikasi bawaan yang tidak bisa dihapus secara diam-diam mengirimkan data sensitif tanpa izin langsung ke domain pihak ketiga, tanpa pengguna sadari. Ini dapat menimbulkan risiko serius karena informasi yang terlibat bisa melibatkan data penting.

Baca Juga: Jokowi dan Faisal Basri Debat Sengit Soal Hilirisasi Nikel

Dalam penelitia terkait, mereka mendalami aplikasi bawaan dari tiga merek populer di China, yaitu OnePlus, Xiaomi, dan Oppo Realme.

Hasil dari penelitian mereka menunjukkan bahwa informasi yang terkirimkan terutama berasal dari sistem operasi dan aplikasi bawaan.

Kumpulan aplikasi bawaan ini termasuk paket dari sistem operasi Android AOSP, kode dari pihak produsen, dan perangkat lunak dari pihak ketiga. Setiap ponsel Android dari China memiliki lebih dari 30 paket perangkat lunak pihak ketiga yang sudah terpasang di dalamnya.

Beberapa contoh aplikasi bawaan asal China yang terdeteksi adalah Baidu, IflyTek, dan Sogou di ponsel Xiaomi Redmi Note 11.

Di ponsel OnePlus 9R dan Realme Q3 Pro, misalnya, terdapat Baidu Map sebagai aplikasi navigasi utama dan paket perangkat lunak peta. Ada pula aplikasi berita, streaming video, dan aplikasi belanja online yang sudah dimasukkan ke dalam sistem operasi ponsel.

Baca Juga: Sinopsis dan Jadwal Tayang The Legend of Yan Shan and Bai Hua, Tertarik Menonton?

Para peneliti menjelaskan bahwa data yang dikirimkan mencakup identifikasi perangkat seperti nomor IMEI dan alamat MAC, lokasi seperti koordinat GPS dan ID seluler jaringan, profil pengguna seperti nomor telepon, kebiasaan menggunakan aplikasi, dan data telemetri aplikasi, serta informasi hubungan sosial seperti riwayat panggilan, pesan, dan nomor kontak.

Tidak hanya itu, mengutip dari The Register, meski pengguna sudah mematikan sistem 'Kirim Data Penggunaan dan Diagnostik', perangkat tetap mengirimkan data terkait hingga menimbulkan kecurigaan.

Selain itu, temuan lain menunjukkan bahwa distribusi Android di China memiliki tiga hingga empat kali lebih banyak aplikasi perangkat lunak pihak ketiga bawaan dibandingkan dengan versi Android di negara lain. Aplikasi tersebut juga memiliki delapan hingga 10 kali lebih banyak izin untuk mengakses data pengguna dibandingkan dengan distribusi Android di luar China.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI