Suara.com - Para penjual online mengadu keluh kesahnya karena mendapatkan persaingan tidak sehat di e-commerce. Mereka berbondong-bondong ke kantor Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki untuk mendapatkan kesetaraa di e-commerce.
Salah pelaku usaha, Menhefari dari Dimensi mengadukan kepada Menkop UKM terkait persaingan usaha di platform e-commerce yang sudah tidak sehat.
"Kami di TikTok harga jatuh, karena ada harga di TikTok Shop yang sangat murah dan tidak masuk akal. Kami tidak bisa memilih ekspedisi dan tiba-tiba ada produk baru yang masuk," ujarnya yang dikutip, Selasa (15/8/2023).
Kemudian Dian Fiona, pemilik usaha pakaian dari Bandung mengatakan, masuknya barang impor secara bebas tanpa dikenakan pajak, jelas membuat usaha dan brand lokal sepertinya juga terkena imbas.
Baca Juga: Menkop Teten Tak Selaras dengan Mendag Zulhas Soal Kebijakan Produk Impor Murah di E-commerce
"Kami mempekerjakan para kepala keluarga dari kampung, sudah wajib pajak pula. Ketika ada produk dari China secara bebas untuk didistribusikan di online, kami jadi sulit bersaing. Jadi harus ada pengawasan di martketplace," kata dia.
Dian melanjutkan, di kuartal IV-2023 seperti tahun sebelumnya pada Desember, menjadi momen puncak penjualan online tertinggi.
"Jadi kami meminta perlindungan Pemerintah, bagaimana agar produk kita berjaya di negeri sendiri," imbah Dian.
Sementara, Founder Real Food Edwin yang menyampaikan terkait produk impor masih belum diregulasikan sehingga di Indonesia bisa dijual dengan harga yang sangat murah.
Padahal, sebaliknya katanya, saat perusahaannya ingin melakukan ekspor sangat sulit karena dikenai pajak yang sangat tinggi dan hambatan lain untuk melakukan ekspor pada komoditas unggulan negara tujuan tersebut.
Baca Juga: 5 Kiat Jitu Memulai Usaha Sampingan untuk Karyawan, Bikin Cuan Berlipat Ganda