Karyawan Jadi Terduga Teroris, Manajemen KAI Angkat Suara

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 14 Agustus 2023 | 18:40 WIB
Karyawan Jadi Terduga Teroris, Manajemen KAI Angkat Suara
Kereta Api Indonesia. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI buka suara terkait ada dugaan karyawannya yang diduga sebagai teroris. Terduga teroris itu kekinian sudah ditangkap oleh Densu 88.

Menanggapi hal itu, PT KAI menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik Terorisme.

"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," ujar EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).

Agus mengatakan, KAI tidak menoleransi tindakan yang bertentangan dengan Hukum, terlebih pada kasus terorisme.

Manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme.

"KAI berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan dengan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integritas dan nasionalisme, serta melakukan peningkatan pengawasan oleh fungsi terkait," imbuh Agus.

Aktif propaganda di Medsos

Ilustrasi Densus 88 Antiteror Mabes Polri. [ANTARA]
Ilustrasi Densus 88 Antiteror Mabes Polri. [ANTARA]

Karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berinisial DE yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri ternyata pendukung jaringan terorisme ISIS.

Terduga disebut secara aktif berperan melakukan propaganda di media sosial.

Baca Juga: KAI Beri Promo Diskon Tiket Kereta Api Jarak Jauh Cuma Rp 78 Ribu, Cek Daftar Rutenya

"Pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Senin (14/8/2023).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI