Lebih jauh, pria yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Lippo Group itu mengatakan penguatan sektor kesehatan menjadi sangat penting untuk masa depan. Sebab, mengacu pada riset yang sama, terdapat perkembangan demografi dalam beberapa dekade ke depan terkait kebutuhan layanan spesialis bakal meningkat pesat.
Dari riset Statista itu, tegas John, disebutkan bahwa untuk kawasan Asia Pasifik dengan populasi mencapai 4 miliar orang serta PDB melebihi US$30 triliun, merupakan pasar potensial. Secara demografi, pada 2050 bahkan penduduk berusia lebih dari 60 tahun akan mengisi seperempat populasi di Asia Pasifik.
“Pergeseran demografi ini akan memunculkan permintaan layanan kesehatan yang tinggi, terutama bagi layanan spesialis,” kata John.
Berkaca dari riset tersebut, John menjelaskan komitmen Lippo Group untuk berperan aktif dalam memperkuat sistem kesehatan nasional. Salah satu yang telah diwujudkan adalah keberadaan MRCCC Siloam yang ditujukkan demi mendukung upaya pemerintah dan membentu masyarakat untuk menekan risiko kanker.
“Sejauh ini, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia. Terdapat sekitar 9,6 juta kematian per tahun,” kata John.
Lebih jauh, secara grup, SILO juga telah berperan membantu pemerataan layanan kesehatan berkualitas di Indonesia dengan 47 jaringan rumah sakit. Plus, kata John, menjadi jaringan rumah sakit swasta terbesar yang melayani pasien BPJS.
Tidak hanya pada bagian hilir layanan rumah sakit, Lippo Group juga terus berkomitmen untuk meningkatkan dan memperluas pendidikan tenaga kesehatan. Saat ini, melalui Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH) telah ada pendidikan dokter spesialis.
“Kami juga akan memperluas layanan pendidikan untuk tenaga kesehatan seperti perawat dan lainnya,” tutup John.
Baca Juga: Melalui Tangan Irjen Agung Setya, Budaya Saling Menolong Antarkan Kesembuhan Warga Sumut