Suara.com - Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC) melaunching #YoungElaeis Ambassadors atau Duta Muda Kelapa Sawit di Jakarta.
Bersamaan dengan acara tersebut, CPOPC juga menyelenggarakan diskusi dengan topik “Green Skills untuk Pemuda dan Peran Industri Kelapa Sawit untuk Mencapai Dunia yang Berkelanjutan” terkait dengan tema Hari Pemuda Internasional 2023.
Peluncuran dihadiri oleh perwakilan kedutaan besar negara produsen dan konsumen di Jakarta, asosiasi pemuda, diaspora, dan pemangku kepentingan kelapa sawit.
Tujuan dari program Young Elaeis Ambassadors adalah untuk melibatkan dan mengedukasi komunitas muda dalam mengadvokasi pilar keberlanjutan di industri sebagai pelaku dan konsumen minyak sawit masa depan.
Dr. Rizal Affandi Lukman, Sekretaris Jenderal CPOPC dalam sambutan menegaskan, bahwa peran penting generasi muda dan tantangan negara-negara penghasil minyak sawit saat ini untuk memenuhi permintaan minyak sawit yang terus meningkat.
“Keprihatinan tersebut disampaikan oleh perwakilan petani kecil Indonesia dan Malaysia pada Lokakarya Petani Internasional yang berlangsung bulan lalu di Melaka, Malaysia,” kata dia pada acara Launching #YoungElaeis Ambassadors: Ambassadors of Palm Oil ditulis Senin (14/8/2023).
Rizal mengungkapkan, mereka mengeluh bahwa generasi muda sekarang kurang berminat untuk melanjutkan jejak mereka sebagai petani kelapa sawit.
“Padahal untuk terus dapat memenuhi permintaan sawit yang tinggi, potensi dan kreatifitas anak muda sangat dibutuhkan. Namun, hal itu tidak dapat terwujud tanpa adanya kemauan untuk terlibat aktif dalam industri tersebut,” tegas Rizal.
Dalam pandangan Pejabat Senior dari masing-masing negara anggota CPOPC, generasi muda memiliki peran penting dalam membentuk masa depan dunia yang berkelanjutan.
Baca Juga: Uni Eropa Siap-siap Panik, Indonesia Bisa Incar China Jadi Target Baru Ekspor Minyak Sawit
Sekretaris Jenderal, Kementerian Perkebunan dan Komoditas Malaysia, YBhg. Dato’ Mad Zaidi Bin Mohd Karli menyatakan, komitmen terhadap produksi yang bertanggung jawab, perlindungan lingkungan, dan kesejahteraan sosial telah menjadikan palem sebagai contoh utama bagaimana komoditas dapat dibudidayakan untuk memberi manfaat bagi masyarakat dan planet ini.