Meski kamu sedang kuliah yang dibiayai orang tua, ataupun sudah bekerja dan punya pekerjaan, tak ada salahnya untuk memikirkan cara mendapatkan pendapatan pasif (passive income).
“Pada masa saya menjadi mahasiswa atau pekerja pemula, mendapatkan passive income tidak banyak jenisnya. Biasanya ada yang menjadi asisten dosen, guru les, bekerja tambahan di malam hari, dan lainnya. Namun, pada zaman modern ini, banyak cara mendapatkan passive income, seperti membuat dan memonetisasi blog, menjadi YouTuber/influencer, menulis eBook, melakukan investasi, beli properti kemudian disewakan, dan lainnya. Jadi, tidak ada alasan untuk kita tidak bekerja giat membangun masa depan,” papar Antonius.
3. Sanggup mengelola utang
Berutang seringkali menjadi solusi untuk menyelesaikan kebutuhan pembiayaan mendadak. Namun, jika terlalu banyak utang, dapat membuat hidup tidak tenang, dan yang pasti membuat nerasa keuangan jadi kacau.
Sebaiknya, pertimbangkan dengan matang jika akan berutang, yakni apakah kamu akan mampu konsisten melunasi utang tepat waktu, apakah jika melunasi utang dapat berdampak pada kebutuhan lain, dan mampukah tidak menambah utang baru sebelum utang lama terselesaikan.
Saran Antonius, jadikan utang sebagai solusi alternatif terakhir. Jika sanggup membayar tunai akan lebih baik. Jika harus mengajukan pinjaman, sebaiknya untuk keperluan utang produktif dan ajukan pinjaman hanya ke lembaga resmi seperti bank, koperasi resmi, atau pegadaian.
Salah satu contoh utang produktif adalah mengajukan KPR, karena harga rumah akan terus naik, atau meminjam kredit usaha dari bank untuk mengembangkan bisnis atau yang dapat menambah aset atau pendapatan di masa depan.
Sedangkan utang konsumtif dan perlu dihindari adalah utang untuk membeli ponsel mahal, pakaian bermerek, atau mobil mewah, sebab akan ada penurunan nilai.
Ingat, sebagai pekerja pemula, apalagi jika kamu belum diangkat jadi pegawai tetap, selalu ada kemungkinan kamu kehilangan pekerjaan lantaran diputus kontrak kerjanya. Jika kamu memiliki utang dengan nilai tinggi, maka kamu dapat mengalami risiko bangkrut dan akan semakin skeptis meraih kemerdekaan finansial.
Baca Juga: Terinspirasi WeChat, Elon Musk Sulap Twitter Bisa Layani Kebutuhan Finansial
“Pekerja pemula memiliki kesempatan memiliki aset jika disiplin menabung, berhemat, dan mengusahakan tidak memiliki utang konsumtif serta memiliki penghasilan pasif. Selanjutnya, jika sudah memiliki aset, kita perlu juga memikirkan cara mengamankan aset agar tidak tergerus oleh biaya tidak terduga yang dapat menyebabkan risiko kebangkrutan dengan mengasuransikan diri kita dengan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan,” imbau Antonius.