Suara.com - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melaporkan laba bersih yang mengalami penurunan sebesar 33,39 persen year on year (yoy) menjadi 306,94 juta dolar AS atau sekitar Rp4,66 triliun pada paruh pertama tahun 2023, dibandingkan dengan angka sebelumnya sebesar 460,82 juta dolar AS pada periode yang sama tahun 2022.
Perusahaan tambang ini mencatat pendapatan bersih sebesar 1,30 miliar dolar AS pada semester pertama tahun 2023, mengalami penurunan sebesar 8,45 persen (yoy) dibandingkan dengan pendapatan sebelumnya sebesar 1,42 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun lalu, seperti yang diungkapkan dalam laporan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (11/8/2023).
Pendapatan perusahaan ini berasal dari penjualan batu bara kepada pihak ketiga sebesar 1,24 miliar dolar AS dan penjualan kepada pihak berelasi sebesar 51,39 juta dolar AS. Penjualan ke pihak ketiga mengalami penurunan sebesar 9,49 persen (yoy), sedangkan penjualan kepada pihak berelasi mengalami kenaikan sebesar 23,35 persen (yoy).
Selain itu, pendapatan perusahaan pada semester pertama tahun 2023 juga berasal dari jasa pihak ketiga senilai 2,34 juta dolar AS, yang mengalami pertumbuhan sebesar 134 persen (yoy).
Baca Juga: Ditengah Ancaman Pailit, Saham Waskita Karya Bakal Dicaplok Hutama Karya
Meskipun pendapatan mengalami penurunan, beban pokok pendapatan ITMG justru meningkat menjadi 840,94 juta dolar AS pada semester pertama tahun 2023, dari angka sebelumnya sebesar 672,38 juta dolar AS pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, beban penjualan tercatat sebesar 63,71 juta dolar AS, beban umum administrasi sebesar 20,46 juta dolar AS, beban keuangan sebesar 1,82 juta dolar AS, dan beban pajak penghasilan sebesar 89,51 juta dolar AS.
Penurunan kinerja perusahaan ini menyebabkan laba bersih per saham dasar ITMG mencapai 0,27 dolar AS, menurun dari angka sebelumnya sebesar 0,41 dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Hingga 30 Juni 2023, perusahaan memiliki total aset senilai 2,22 miliar dolar AS, terdiri dari aset lancar sebesar 1,42 miliar dolar AS dan aset tidak lancar senilai 805,39 juta dolar AS.
Liabilitas perusahaan tercatat sebesar 430,92 juta dolar AS, dan ekuitas tercatat sebesar 1,79 miliar dolar AS pada paruh pertama tahun 2023.
Baca Juga: Investor Restui Bank Neo Terbitkan Saham Baru Sebanyak 5 Miliar Lembar