Suara.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah mengusulkan tarif kereta cepat Jakarta-Bandung ke Kementerian Perhubungan. Walaupun, operasional kereta cepat itu mundur dari target awal,
Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menyebut, masyarakat hanya mengeluarkan dana Rp 250 ribu untuk naik kereta cepat.
"Kami ada tarif yang menarik Rp 250.000. Ini sedang kami ajukan ke Kementerian Perhubungan," ujarnya seperti kutip dari Antara, Jumat (11/8/2023).
Tarif tersebut, lanjut Dwiyana, sebenarnya hampir sama dengan kereta jarak jauh dengan rute yang sama Jakarta-Bandung. Kekinian, tarif kereta Argo Parahyangan yang dioperasikan KAI dibanderol seharga Rp 200 ribu - Rp 250 ribu.
Baca Juga: KCIC Janji Libatkan Pengembang dan Pengusaha Hotel di Sekitar Jalur Kereta Cepat
"Artinya tarif kereta api cepat hampir sama dengan tarif kereta api eksisting," kata dia.
Menurut Dwiyana, masyarakat bisa menghemat waktu berjam-jam jika bepergian ke Bandung dengan kereta cepat. Setidaknya butuh waktu lebih 40 menit untuk menuju bandung dengan kereta cepat/
"Bayangkan misalnya, saya bisa berangkat kerja dari rumah saya di Kota Baru Parahyangan dan sampai kantor di Halim 30 menit. Siangnya bisa pulang dulu untuk istirahat dan kembali sebelum istirahat siang selesai, dan sebelum malam kembali pulang," imbuh dia.
Operasional mundur
Sebelunnya, Presiden Joko Widodomengaku perlu melakukan serangkaian uji coba kembali pada kereta cepat Jakarta-Bandung. Kepala Negara juga akan kembali merasakan uji coba kereta cepat pada September 2023.
Baca Juga: Pakar Nilai Pemerintah Harus Prioritaskan Jalur Kereta Trans Sumatera Ketimbang LRT dan Kereta Cepat
"Kereta Cepat mungkin akan dicoba lagi di September, begitu siap semuanya juga begitu dipastikan. Saya minta semakin cepat dioperasikan semakin baik," pungkas dia.