"Mungkin, tinggal di Nusantara bisa menjadi pilihan. Tuan dan nyonya, apa lagi yang Anda tunggu?," lanjut Jokowi.
Tak berhenti di Singapura, Jokowi juga turut menggaet investor dari Negeri Kanguru untuk turut mengalokasikan aset mereka di IKN yang baru.
Jokowi sempat diundang untuk ikut berkumpul dengan para CEO perusahaan-perusahaan Australia di Ruang Pertemuan Cambridge, Hotel Shangri-La, Sydney, Selasa (4/7/2023).
Jokowi membeberkan segudang kelebihan IKN seperti angka investasi yang dinilai apik dalam berbagai sektor bisnis.
“Nilai investasinya capai 25 miliar USD yang sangat terbuka, baik di sektor Pendidikan, Kesehatan, energi, dan lainnya,” lanjut Jokowi.
Sang Presiden juga turut membeberkan prestasi Indonesia sebagai negara kuat di Asia Tenggara.
"Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai tujuan investasi dengan kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga," ujarnya.
Meski sudah melakukan promosi dimana-mana, tapi sayangnya hingga sampai saat ini tidak ada satu pun investor yang benar-benar menyuntikkan modal ke proyek ambisius itu.
Otorita IKN telah menerima 250 calon investor yang menyatakan minat berinvestasi di IKN lewat letter of intent/LoI. Namun demikian, LoI itu bersifat tidak mengikat suatu kerja sama usaha.
Baca Juga: Canggih, Jalan Tol di IKN Bisa Sebagai Runway Pesawat
"Cukup banyak ya, lebih dari 250 Letter of intent (LOI) jumlah negaranya (yang berinvestasi) bergerak, terakhir saya lihat kira-kira 17 negara mungkin sekarang sudah 19 ya. Komunikasi aktif ya dengan semua yang benar-benar masuk non disclosure agreement," ungkap Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Bambang Susantono.