Suara.com - Emiten PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) siap mengalokasikan dana hingga Rp6 triliun untuk mengembangkan jaringan serat optik dan menara di berbagai daerah di Indonesia.
Adam Gifari, selaku Presiden Direktur TOWR, mengungkapkan bahwa permintaan untuk jaringan serat optik dan menara saat ini sedang tinggi.
Sehingga, tahun ini, TOWR mengalokasikan dana sejumlah Rp3 triliun untuk proyek pengembangan jaringan serat optik, serta tambahan Rp3 triliun untuk proyek pembangunan menara.
Dalam hal proyek pembangunan menara, Adam menyatakan bahwa dua perusahaan penyedia layanan telekomunikasi, yaitu PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL), telah memesan sejumlah menara dalam jumlah yang signifikan. PT Indosat Tbk (ISAT) telah meminta dukungan dari TOWR untuk membangun sekitar 5.000 menara dalam tiga tahun mendatang. Sementara itu, PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah memesan 200 menara yang rencananya akan selesai dibangun pada tahun ini.
Baca Juga: Terjadi Kebakaran di Menara K-Link, Ternyata Ini Penyebabnya
Pada acara Deep Talk With TOWR yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (9/8/2023) lalu, Adam juga menjelaskan, "Kami memproyeksikan penambahan sekitar 200 menara baru pada paruh kedua tahun ini, dengan perkiraan dana sekitar Rp200 miliar. Selain itu, tahun ini dan tahun depan, kami mengalokasikan dana sejumlah Rp3 triliun untuk pengembangan jaringan serat optik. Kami menyadari bahwa pertumbuhan jaringan serat optik sangat pesat, dan kami akan terus meningkatkannya."
Adam menegaskan bahwa TOWR memiliki komitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan siap untuk memenuhi permintaan pembangunan infrastruktur telekomunikasi seperti menara atau jaringan serat optik di berbagai lokasi, termasuk daerah terpencil. Dia yakin bahwa bisnis menara dan jaringan serat optik memiliki potensi yang sangat menjanjikan, seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan akses internet.
Dalam konteks bisnis menara, Adam mengklaim bahwa TOWR memiliki pangsa pasar sekitar 27-28 persen dari total bisnis menara di Indonesia. Sementara itu, untuk bisnis jaringan serat optik, pangsa pasar TOWR mencapai 40-50 persen dari seluruh proyek di Indonesia.
"Infrastruktur telekomunikasi sangat bergantung pada permintaan. Oleh karena itu, kami siap untuk membangun infrastruktur telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia, baik itu di kawasan Industri Kota Kendal (IKN) maupun di pulau-pulau lainnya," sambung dia.
Baca Juga: Fakta-fakta Kebakaran Menara K-Link Bikin Bubar Pesta Nikah