Suara.com - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tengah jadi sorotan publik, pasalnya pembangunan sejumlah stasiunnya tidak memiliki akses jalan. Alhasil jika penumpang turun di stasiun, mereka kebingunan akan hendak kemana lagi.
Borok minimnya akses jalan ini diungkapkan langsung oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang tampak gondok dan marah besar setelah mengetahui proyek kerjasama dengan China tersebut ternyata tak memiliki akses jalan bagi penumpang.
Kegondokannya tersebut ia utarakan dalama acara InJourney Talks secara daring beberapa waktu lalu. Acaranya ini sebetulnya hanya untuk internal saja, tapi entah kenapa acara ini bocor hingga tayang dalam sebuah akun Youtube yang sekarang videonya telah dihapus.
"November tahun lalu saya baru realize, kita lupa mikirin akses stasiun. Ini juga saya sebel juga sama anak-anak KAI jadi akses stasiun belum dipikirin. Jadi Halim, Karawang nggak ada jalan akses ke tol sama ke jalan besar, baru kita dorong sekarang," kata Tiko sapaan akrabnya.
Baca Juga: Beredar Kabar Subkontraktor Kereta Cepat Belum Dibayar, Begini Penjelasan KCIC
Saking sebalnya, Tiko pun bilang bahwa perencanaan pembangunan stasiun ini tidak dipikirkan dengan baik dan asal membangun.
"Makanya Karawang sama Padalarang akan terlambat, baru akhir tahun karena di Karawang itu kalau kita buka stasiunnya di depannya nggak ada jalan. Ini juga stupid juga kok bisa kelewatan, stasiun jadi, keretanya ada, belum dibikin jalan di depannya. Itu bisa kelewatan juga," katanya.
"Saya bilang gimana dulu perencanaan bisa kelewatan masalah jalan nggak ada, baru sekarang mau dibangun," sambungnya.
Menurutnya, dalam pekerjaan proyek selalu muncul adanya titik buta atau blind spot. Sebab itu, dalam sebuah tim harus saling mengingatkan.
"Even dengan PMO yang dibikin besar, karena saya fokus di delivery keretanya, lupa, baru November tahun lalu kita cek ternyata jalannya belum dibangun. Bahwa kita blind spot selalu muncul, kalau tim itu yang sehat, tim yang saling mengingatkan," jelasnya.
Baca Juga: Bakal Jadi Venue untuk Laga Pembuka Piala Dunia U17, Ini Persiapan JIS
Kondisi akses jalan yang tak memadai ini sempat juga dikeluhkan dalam proyek Jakarta International Stadium (JIS), sejumlah pihak mengkritisi karena jalan untuk mencapai stadion tersebut sangat terbatas.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau JIS pada Selasa (4/7/2023) mengatakan akses masuk ke area JIS akan ditambah untuk Piala Dunia U-17 2023.
"Kemudian akses [gerbang masuk/keluar] ke [area] stadion, yang ada existing sekarang hanya satu. Menurut saya, ini bahaya ya, security-nya. Apalagi di lingkungan penduduk," ucap Basuki.
"Jadi akan ditambah lima akses lagi untuk, baik jembatan-jembatan penyeberangan, karena kemarin pengalaman Jakmania, banyak yang parkir di Ancol. Dan, kalau mau ke sini harus mutar. Jadi akan kita bangunkan jembatan supaya lebih cepat," kata Basuki menjelaskan.