Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 mencapai 5,17 persen. Angka pertumbuhan dilevel 5 persenan ini sudah berlangsung sejak 7 kuartal berturut-turut.
Meski mentok dilevel tersebut, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengatakan pencapaian itu menandakan bahwa perekonomian Indonesia semakin stabil.
"Ekonomi Indonesia kuartal II-2023 terhadap kuartal II-2022 tumbuh sebesar 5,17 persen (y-on-y)," ungkap Edy dalam konfrensi pers di Kantornya, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Secara rinci perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku kuartal II-2023 mencapai Rp5.226,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp3.075,7 triliun.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Diprediksi Perkasa, Data Pertumbuhan Ekonomi BPS Jadi Penentu
Alhasil ekonomi Indonesia kuartal II-2023 terhadap kuartal sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 3,86 persen (q-to-q).
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 15,80 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 41,30 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,62 persen.
Ekonomi Indonesia secara spasial pada kuartal II-2023 terlihat menunjukkan penguatan pada beberapa wilayah. Kelompok provinsi di Pulau Jawa menjadi kontributor utama ekonomi Nasional dengan peranan sebesar 57,27 persen dan mencatat laju pertumbuhan sebesar 5,18 persen (y-on-y) dibanding kuartal II-2022.
Baca Juga: Apes! Mobil Listrik Nyundai Ioniq 5 Milik Menteri Sandiaga Uno Mogok: Engga Bisa Pakai Power Bank?