Suara.com - Pada penutupan pasar di Kamis (3/8/2023) sore, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kenaikan saat mayoritas bursa saham di kawasan Asia mengalami pelemahan.
IHSG ditutup menguat sebanyak 43,57 poin atau 0,64 persen ke posisi 6.898,08. Sementara indeks LQ45, yang merupakan kelompok 45 saham unggulan, naik 6,88 poin atau 0,72 persen ke posisi 967,03.
"IHSG kokoh di jalur menguat, sementara bursa regional Asia tertahan di zona merah. Aksi tekanan jual tampak masih mewarnai perdagangan bursa Asia dan global, yang mana pasar masih terbebani lembaga pemeringkat Fitch yang menurunkan rating kredit Amerika Serikat (AS)," ungkap Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas.
Akibat pelemahan tersebut, pelaku pasar cenderung menghindari berinvestasi di aset berisiko, dan pasar menunggu keputusan kebijakan moneter Bank of England yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan ke level tertinggi dalam 15 tahun sebesar 5,25 persen dari sebelumnya 5 persen.
Baca Juga: Posting Foto dengan Pemain Khayalan, Cara Jose Mourinho Sindir AS Roma yang Pasif di Bursa Transfer
Di sisi lain, pasar juga merespon kebijakan otoritas China yang akan memperpanjang insentif pajak untuk perusahaan modal ventura dan angel investor di bidang teknologi hingga akhir tahun 2027, sebagai upaya untuk mendorong inovasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi China ke depan.
Meskipun demikian, IHSG tetap menguat karena kinerja emiten yang solid, yang dipandang sebagai katalis positif oleh pasar. Pasar menilai pemulihan ekonomi dalam negeri terjadi berkat kerja keras dan sinergi antara pemerintah, bank sentral, dan otoritas lainnya.
IHSG awalnya melemah, tetapi kemudian bergerak menuju zona positif hingga akhir sesi perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor mengalami kenaikan terutama sektor barang baku, teknologi, dan keuangan. Sementara itu, dua sektor mengalami penurunan, yaitu sektor infrastruktur dan transportasi & logistik.
Beberapa saham yang mengalami penguatan terbesar adalah SGER, GTBO, WIDI, TAYS, dan RMKO. Sementara saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah JATI, BEEF, NAYZ, HOMI, dan IDEA.
Frekuensi perdagangan saham mencapai 1.076.826 kali transaksi dengan total saham yang diperdagangkan sebanyak 18,43 miliar lembar senilai Rp8,92 triliun. Sebanyak 291 saham mengalami kenaikan, 214 saham mengalami penurunan, dan 237 saham tidak mengalami perubahan harga.
Baca Juga: Gagal Gabung Kelantan FC, Andik Vermansah Juga Dipastikan Tak Bisa Main di BRI Liga 1
Sementara itu, pada sore hari, bursa saham di kawasan Asia mengalami berbagai perubahan, antara lain indeks Nikkei Jepang melemah 548,39 poin atau 1,68 persen ke 32.159,30, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 96,51 poin atau 0,49 persen ke 19.420,86, indeks Shanghai Cina menguat 18,77 poin atau 0,58 persen ke 3.280,46, dan indeks Strait Times Singapura melemah 20,96 poin atau 0,63 persen ke 3.304,06.