Suara.com - Dalam beberapa tahun terakhir, eksistensi transformasi digital di Indonesia semakin meningkat. Banyak pelaku usaha menuju ke arah yang sama, yaitu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi guna meraup pasar yang lebih besar. Komitmen yang sama juga dilakukan oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dengan menghadirkan Leap Telkom Digital sebagai payung besar dari berbagai produk dan layanan digital milik Telkom.
Keberadaan Leap Telkom Digital telah menyentuh berbagai sektor usaha di Indonesia, termasuk pemberdayaan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui platform digital bernama Pasar Digital UMKM atau yang akrab disebut PaDi UMKM.
Harus diakui, UMKM menyumbang kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi bangsa. Menurut laporan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), ASEAN Investment Report 2022 yang diterbitkan pada Oktober 2022, menyebutkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 65 juta pelaku UMKM. Selain itu, UMKM juga mampu memberikan kontribusi hingga lebih dari 60% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan mampu menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia.
Hadirnya PaDi UMKM sebagai e-commerce pengadaan produk barang dan jasa secara Business to Business (B2B), memfasilitasi para pelaku UMKM untuk mewujudkan mimpi memperoleh akses jaringan pasar yang lebih luas. Tak hanya itu, PaDi UMKM membuka jalan bagi para pelaku UMKM di tanah air untuk dapat melakukan transaksi dengan berbagai BUMN.
Baca Juga: Jadi Ancaman UMKM RI, TikTok Indonesia Blak-blakan Soal Project S TikTok
Berawal dari sembilan BUMN yang bergabung di PaDi UMKM, hingga kini sudah mencapai 94 BUMN dengan lebih dari 10.000 buyer group yang sudah menjadikan PaDi UMKM sebagai platform digital untuk pengadaan kebutuhan kantornya. Selain itu, saat ini PaDi UMKM juga sedang memperluas jaringan pasar hingga ke non BUMN, guna memperkuat peran UMKM dalam ekosistem ekonomi yang semakin terintegrasi.
"PaDi UMKM menjadi upaya Telkom membuat para pelaku UMKM untuk dapat lebih sejahtera, sekaligus mendorong adopsi digital yang berimbas pada peningkatan kemampuan digital masyarakat agar terciptanya kedaulatan digital di Indonesia," tutur Direktur Digital Bisnis Telkom, Fajrin Rasyid dalam Media Gathering yang digelar di Sarinah, Jakarta Pusat pada Kamis, (3/8/2023).
Hampir menyentuh usia ketiga tahun, tercatat hingga pertengahan tahun 2023 ini ada lebih dari 100 UMKM di PaDi UMKM dengan nilai transaksi UMKM mencapai nilai total Rp7,5 triliun dari lebih 340 ribu transaksi. Nilai transaksi tersebut tidak hanya berasal dari BUMN, tetapi juga dari non-BUMN (swasta) yang terdaftar di platform PaDi UMKM.
Sementara sepanjang tahun 2022, total nilai transaksi UMKM di PaDi UMKM tercatat lebih dari Rp5 triliun, mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dengan nilai transaksi Rp1,8 triliun pada 2021 dan Rp172 miliar pada 2020.
Hasil positif tersebut dipicu oleh berbagai fitur yang memudahkan pelaku UMKM dalam bertransaksi di platform PaDi UMKM. Misalnya fitur Invoice Financing yang membantu pendanaan modal usaha UMKM, kemudian fitur Request for Quotation (RFQ) yang memberikan kemudahan dalam membantu UMKM memenuhi permintaan kebutuhan barang atau jasa secara sekaligus dalam satu proses sistem digital yang difasilitasi oleh PaDi UMKM.
Baca Juga: Menteri Teten Vs Produk Asing: Barang Impor di Bawah Rp 1,5 Juta Dilarang Dijual di E-commerce
Tidak hanya mempertemukan pelaku UMKM dan BUMN secara daring, salah satu inisiatif yang dilakukan oleh PaDi UMKM untuk mendorong transaksi UMKM adalah melalui kegiatan bertajuk Business Matching yang dilakukan berkala secara luring (offline). Kegiatan Business Matching telah terselenggara di banyak kota di Indonesia, seperti di Semarang, Denpasar, Batam, Makassar, Pontianak, Padang, Balikpapan. Jakarta, Bandung, dan yang terakhir adalah Kota Surabaya pada Mei 2023 lalu. Seluruh kegiatan Business Matching yang telah diselenggarakan oleh PaDi UMKM ini menghasilkan nilai total hingga lebih dari Rp447 miliar dan melibatkan lebih dari 220 UMKM.
"Tidak hanya untuk peningkatan transaksi secara online, PaDi UMKM juga menyelenggarakan kegiatan offline seperti Business Matching, Bazar UMKM Untuk Indonesia, maupun PaDi Expo. Business Matching kami selenggarakan berkala dengan lokasi yang berbeda, sedangkan Bazar UMKM biasanya kami selenggarakan sebulan sekali dan telah melibatkan lebih dari 600 UMKM. Sementara PaDi Expo yang didukung oleh setiap BUMN, di tahun ini saja telah melibatkan hampir 400 UMKM," papar CEO PaDi UMKM, Jimmy Karisma Ramadhan.
PaDi UMKM adalah bagian dari upaya Telkom untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, agar dapat mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing. Tidak hanya PaDi UMKM, Leap Telkom Digital juga memayungi berbagai produk dan layanan digital lain yang dapat dilihat di tautan berikut https://leap.digitalbisa.id/#products.