"Dan kalau mereka paksakan untuk masuk jembatan timbang, maka dia akan macet total dan mereka akan demo," katanya.
Legislator fraksi Gerindra, Eddy santana menyoroti ketersediaan gudang penyimpanan di jembatan timbang. Dia mengatakan, para sopir angkutan logistik akan kesulitan apabila diharuskan membongkar muatan tanpa disediakan gudang penyimpan.
"Kalau lebih muatan, itu kan perlu gudang untuk penyimpanannya. Dan gudang-gudang itu saya lihat belum tersedia di jembatan-jembatan timbang kita," katanya.
Keberadaan gudang juga dibutuhkan oleh para pengangkut logistik. Salah satu jembatan timbang di Purwakarta misalnya, memiliki area yang kecil dan hanya mampu untuk memarkir tiga truk saja.
Tentu, akan menjadi masalah apabila ada puluhan truk yang terjaring ODOL di jembatan timbang ini. Fasilitas itu tidak akan memiliki tempat untuk menampung puluhan angkutan logistik tersebut.
Beda lagi dengan jembatan timbang yang ada di Karawang. Meski memiliki area yang lebih luas namun di jembatan timbang ini hanya tersedia satu gudang kecil untuk tempat penyimpanan barang.
Hanya saja, gudang digunakan untuk menyimpan semua jenis barang tanpa dilengkapi sarana dan prasarana yang bisa melindungi barang-barang yang akan disimpan di sana.
Masalah tersebut didapati seorang sopir truk bernama Edi, yang sudah hampir seminggu terpaksa menginap di lokasi jembatan timbang. Edi kedapatan petugas membawa muatan berlebih dalam truk yang dia kendarai.
Edi mengaku bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap muatan berlebih yang dibawanya saat itu. Petugas di jembatan timbang hanya memerintahkan Edi untuk memindahkan kelebihan muatan dalam truknya ke angkutan lain.
Baca Juga: Hanya 12 Km dari Polsek, Viral Pengunjung Pemandian Air Panas Sidebuk-debuk 2 Kali Kena Pungli
Di tengah kebuntuan itu, tidak ada satupun petugas dari Kemenhub yang memberikan bantuan apapun. Selain seseorang yang menawarkan bantuan untuk menyewakan truk dan forklift dengan harga yang mahal dan tak mampu Edi penuhi.