Suara.com - Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra beranggapan, penurunan peringkat utang Amerika Serikat (AS) oleh Fitch Rating menyebabkan pelaku pasar beralih dari aset berisiko seperti aset pasar negara-negara berkembang, termasuk rupiah.
"Diberikan penurunan satu tingkat, dari AAA menjadi AA+," ujar Ariston, pada Rabu (2/8/2023).
Menurutnya, dampak penurunan ini mungkin bersifat sementara. Pelaku pasar diyakini akan kembali masuk ke aset berisiko, seperti yang terjadi ketika S&P menurunkan peringkat utang AS pada tahun 2011.
"Selama tingkat imbal hasil di pasar negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, masih menarik bagi pelaku pasar, mereka akan kembali masuk," ungkap Ariston, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Dolar AS Melemah Efek Inflasi, Harga Emas Rebound
Sementara, Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, juga menyatakan bahwa penurunan peringkat utang AS oleh Fitch Rating mengejutkan para investor, meskipun ada resolusi krisis plafon utang dua bulan sebelumnya.
"Penurunan ini mencerminkan kemungkinan penurunan fiskal selama tiga tahun ke depan dan ketidakpastian dalam negosiasi plafon utang yang mengancam kemampuan pemerintah AS untuk membayar tagihan," ucap Ibrahim.
Pada pembukaan perdagangan hari itu, Analis Bank Woori Saudara (BWS), Rully Nova, menyatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi oleh kenaikan indeks dolar AS dan yield obligasi pemerintah AS.
"Kenaikan ini disebabkan oleh sikap wait and see pasar terhadap data manufaktur AS dan data tenaga kerja non-pertanian AS yang akan dirilis pada Jumat ini," katanya.
Selain itu, pergerakan rupiah diprediksi akan tetap tertekan karena penguatan ekonomi AS dan data manufaktur China yang menunjukkan penurunan. Data Purchasing Managers Index (PMI) China (versi Caixin) menunjukkan kontraksi menjadi 49,2 pada Juli 2023 dari 50,5 pada Juni 2023.
Pada penutupan perdagangan hari itu, rupiah melemah sebesar 0,39 persen atau 60 poin menjadi Rp15.175 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.115 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari Senin juga melemah ke posisi Rp15.171 dari sebelumnya Rp15.117.