Rugi Waskita Karya Meningkat 777 Persen, Tembus Rp2 Triliun di Semester I 2023

Rabu, 02 Agustus 2023 | 16:07 WIB
Rugi Waskita Karya Meningkat 777 Persen, Tembus Rp2 Triliun di Semester I 2023
Ilustrasi. Perusahaan emiten BUMN Karya ini harus menderita rugi bersih sebesar Rp2,072 triliun pada semester I 2023.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kinerja keuangan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tampaknya sudah diujung tanduk, usai dinyatakan gagal bayar bunga obligasi. Kini perusahaan emiten BUMN Karya ini harus menderita rugi bersih sebesar Rp2,072 triliun pada semester I 2023.

Mengutip laporan keuangan WSKT, Rabu (2/8/2023) kondisi rugi ini meningkat tajam sebesar 777 persen dibanding periode sama tahun lalu yang tercatat Rp236,51 miliar.

Akibatnya, defisit atau akumulasi rugi kian dalam 20,8 persen secara tahunan menjadi Rp12,012 triliun pada semester I 2023.

Jika dirunut, pendapatan usaha turun 13,4 persen secara tahunan menjadi Rp5,272 triliun pada semester I 2023. Pemicunya, pendapatan jasa konstruksi menyusut 19,2 persen menjadi Rp4,347 triliun.

Senasib, pendapatan dari lini usaha properti amblas 19,4 persen sisa Rp83,914 miliar.

Namun penjualan beton pra cetak melonjak 546 persen menjadi Rp194,41 miliar. Senada, pendapatan jalan tol meningkat 19,3 persen menjadi Rp548,37 miliar.

Walau beban pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 11,4 persen menjadi Rp4,81 triliun. Tapi laba kotor tetap turun 29,6 persen menjadi Rp462,58 miliar. Sedangkan laba sebelum beban keuangan dan laba rugi entitas asosiasi serta ventura bersama anjlok 94,4 persen sisa Rp146,56 miliar.

Pasalnya, beban umum dan administrasi membengkak 18,8 persen menjadi Rp1,054 triliun. Selain itu, pendapatan lain-lain amblas 85,9 persen sisa Rp349,21 miliar.

Pasalnya, keuntungan atas modifikasi utang terpapas 86,1 persen tersisa Rp329,02 miliar. Sayangnya, beban keuangan naik 5,7 persen menjadi Rp2,079 triliun dan rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama bengkak 7,04 persen menjadi Rp228,99 miliar.

Baca Juga: Garuda Indonesia Rugi Hampir Rp2 Triliun Usai Cetak Laba Terbesar dalam Sejarah

Akibatnya, emiten konstruksi BUMN itu mengalami rugi sebelum pajak Rp2,161 triliun, atau memburuk dibanding semester I 2022 yang membukukan laba Rp451,95 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI