Suara.com - Taipan James Tjahaja Riady melalui PT Putera Mulia Indonesia akan bertindak selaku pembeli siaga Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHETD) atau right issue PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU).
Mengutip keterangan resmie emiten bank grup Lippo itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (1/8/2023) bahwa jumlah saham baru dilepas sebanyak 2.195.165.124 lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp410 per helai.
“Sehingga nilai PMHMETD III adalah sebanyak Rp900.017.700.840,” tulis manajemen NOBU.
Menariknya, PT Putera Mulia Indonesia (PMI) selaku pemegang 21,92 persen atau pemegang saham utama akan melaksanakan semua HMETD-nya.
Baca Juga: Nasib Pasar Properti Tanah Air Pascapandemi, Masih Buntung Apa Untung?
Pada saat bersamaan, PMI akan bertindak sebagai pembeli siaga. Sehingga berpeluang memegang 24,86 persen NOBU.
Lalu, PT Inti Anugerah Pratama (IAP) akan melaksanakan seluruh HMETD sebanyak 140.159.195 lembar saham dan bertindak sebagai Pembeli Siaga untuk membeli sebagian sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham sampai dengan sebanyak-banyaknya 137.371.536 saham.
Sementara itu, PT Star Pacific Tbk (LPLI) akan melaksanakan seluruh HMETD sebanyak 258.279.405 lembar saham dan bertindak sebagai Pembeli Siaga untuk membeli sebagian sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham sampai dengan sebanyak-banyaknya 37.916 saham.
Bagi pemodal lain yang ingin ikut serta menyuntik modal Bank Nobu, maka wajib tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada penutupan perdagangan bursa tanggal 9 Agustus 2023.
Saat itu, setiap pemegang 142 saham lama mendapatkan 59 HMETD.
Baca Juga: Bebas Pajak, Lippo Group Incar Bisnis Industri Kesehatan di IKN
Selanjutnya, setiap 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp410 per lembar mulai tanggal 11,14 - 16 dan 18 Agustus 2023.
Rencananya, 82,14 persen dana hasil right issue untuk modal kerja seperti penyaluran kredit, dan sisanya untuk belanja modal seperti pengembangan digital perbankan.