Emiten E-Commerce Grup Djarum, BELI Tekor Rp1,7 Triliun di 6 Bulan Pertama 2023

Senin, 31 Juli 2023 | 13:23 WIB
Emiten E-Commerce Grup Djarum, BELI Tekor Rp1,7 Triliun di 6 Bulan Pertama 2023
Ilustrasi Blibli. PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) masih mencatatka rugi yang cukup dalam sepanjang 6 bulan pertama tahun 2023.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) masih mencatatka rugi yang cukup dalam sepanjang 6 bulan pertama tahun 2023.

Mengutip laparan keuangan emiten Grup Djarum ini, Senin (31/7/2023) tercatat rugi bersih BELI sebesar Rp1,746 triliun pada semester 1 2023. Meski demikian rugih bersih ini mengalami penyusutan 29,7 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang menyentuh Rp2,485 triliun.

Sehingga kondisi defisit keuangan atau akumulasi turun 8,8 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp21,599 triliun.

Secara rinci, pendapatan bersih pemegang merek dagang blibli.com ini tumbuh 15,8 persen dibanding semester 1 2022 menjadi Rp7,775 triliun.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Mandek Lagi, Segini Rinciannya

Pendapatan ritel daring pihak ketiga meningkat 5,15 persen menjadi Rp5,038 triliun. Senada, pendapatan toko fisik naik 18,8 persen menjadi Rp2,097 triliun.

Bahkan penjualan kepada institusi pihak ketiga melonjak 71,4 persen menjadi Rp1,152 triliun.

Walau beban pokok pendapatan membengkak 7,05 persen menjadi Rp6,584 triliun, tapi laba kotor tetap melejit 112,5 persen menjadi Rp1,19 triliun. Sayangnya, beban umum dan administrasi naik 16,2 persen menjadi Rp1,828 triliun.

Tapi beban penjualan dapat ditekan sedalam 23,03 persen menjadi Rp1,079 triliun. Sehingga rugi usaha terpangkas 29,3 persen menjadi Rp1,707 triliun.

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 16,13 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp4,174 triliun.

Baca Juga: Tiket DElight Party Jakarta Fancon Masih Tersedia, Cek Harga dan Cara Beli Bebas Antrean

Pada sisi lain, total ekuitas berkurang 15,6 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp8,845 triliun. Patut dicermati, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi menyentuh Rp2,324 triliun.

Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya Rp20,547 triliun. Sedangkan pembayaran kepada pemasok mencapai Rp20,055 triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI