Gas LPG 3 Kg Langka, Bos Pertamina Buka Suara

Senin, 31 Juli 2023 | 09:56 WIB
Gas LPG 3 Kg Langka, Bos Pertamina Buka Suara
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. (Dok: Pertamina)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati buka suara soal kelangkaan stok LPG 3 kg yang saat ini menimpa sejumlah wilayah di Indonesia.

Nicke pun melakukan pemantauan langsung ke sejumlah pangkalan dan agen LPG 3 Kg di Bali pada Minggu (30/7/2023).

Tinjauan itu merupakan tindak lanjut setelah kemarin dilakukan monitoring seluruh pasokan LPG berubsidi melalui command center yang berada di kantor pusat Pertamina di Jakarta.

Nicke menuturkan, seiring dengan jumlah konsumsi yang meningkat, pihaknya akan terus berupaya menambah pasokan, salah satunya melalui operasi pasar.

Baca Juga: Sebelum Cari Cuan, Cek Harga BBM Pertamina yang Mulai Naik Lagi Hari Ini

Dirinya juga menegaskan, bahwa yang berhak untuk menikmati elpiji 3 kg adalah masyarakat kurang mampu.

"Seperti tertulis di tabung, hanya untuk masyarakat miskin. Sehingga bagi yang di luar itu harus membeli elpiji non subsidi," ujar Nicke dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Senin (31/7/2023).

Ia mengatakan, pihaknya bakal menambah kuota elpiji non subsidi agar tidak semua masyarakat justru menggunakan elpiji 3 kg.

Lantaran, 96 persen rumah tangga di Indonesia saat ini menggunakan gas tabung melon tersebut.
"Kuota elpiji non subsidi juga akan kita tambah sehingga tidak semua lari ke elpiji 3 kg, karena 96 persen saat ini konsumen menggunakan elpiji 3 kg," ungkapnya.

Saat ini, Pertamina pun terus mendorong pendaftaran pembeli elpiji 3 kg menggunakan KTP, supaya pemerintah memiliki data kepada siapa saja elpiji bersubsidi itu disalurkan.

Baca Juga: Sah! Pertamina Kantongi Perijinan Daerah Terbatas Terlarang

"Yang kita jaga adalah ketersediaan jangan sampai langka, namun juga soal harga. Di setiap daerah sudah ditentukan HET-nya (harga eceran tertinggi), bagi yang melanggar kita akan berikan tindakan tegas, kita tidak akan kasih supply lagi," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI