Suara.com - PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) telah melakukan rekonstruksi pada tujuh titik jalan di ruas Tol Jakarta-Cikampek sebagai upaya untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jalan serta memenuhi standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh Badan Usaha Jalan Tol.
"Pekerjaan ini tidak menyebabkan penutupan jalan selama berlangsung. Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta dan arah Cikampek tetap beroperasi seperti biasa," ungkap Senior Manager Representative Office 1 PT JTT, Amri Sanusi, pada Sabtu (29/7/2023).
Pekerjaan perbaikan jalan pada titik pertama dilakukan di Off Ramp Karawang Barat 1 dengan panjang 100 meter, dimulai dari Jumat (28/7) pukul 19.00 WIB hingga Senin (31/7) pukul 08.00 WIB.
Titik kedua adalah di Gerbang Tol Karawang Timur 1 sepanjang 135 meter lajur 1 arah Cikampek, dimulai dari Jumat (28/7) pukul 19.00 WIB hingga Senin (31/7) pukul 10.00 WIB.
Selanjutnya, perbaikan jalan dilakukan di Kilometer (KM) 12+030 hingga KM 12+208 sepanjang 178 meter pada lajur 4 arah Cikampek, dimulai dari Sabtu (29/7) pukul 08.00 WIB hingga Minggu (30/7) pukul 08.00 WIB.
Dari Senin (31/7) pukul 08.00 WIB hingga Selasa (1/8) pukul 08.00 WIB, pekerjaan perbaikan jalan dilakukan di KM 14+520 hingga KM 14+770 sepanjang 250 meter pada lajur 4 arah Cikampek.
Selanjutnya, pada Senin (31/7) pukul 09.00 WIB hingga Rabu (2/8) pukul 08.00 WIB, pekerjaan perbaikan jalan dilakukan di KM 25+247 hingga KM 25+367 sepanjang 120 meter pada lajur 4 arah Cikampek.
Perbaikan jalan serupa juga dilakukan di titik KM 29+382 hingga KM 29+253 sepanjang 30 meter pada lajur 1 dan bahu luar arah Jakarta, dimulai dari Senin (31/7) pukul 10.00 WIB hingga Minggu (6/8) pukul 04.00 WIB.
Terakhir, pekerjaan perbaikan jalan dilakukan di KM 16+359 hingga KM 16+602 sepanjang 243 meter pada lajur 4 arah Cikampek, dimulai dari Rabu (2/8) pukul 08.00 WIB hingga Kamis (3/8) pukul 08.00 WIB.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp32,7 Triliun untuk Perbaiki 573 Ruas Jalan di Seluruh Indonesia
PT Jasamarga Transjawa Tol telah menyediakan mitigasi risiko dengan mengalihkan arus lalu lintas yang terdampak sebelum area pekerjaan, mempersempit area pekerjaan, dan menyiapkan jalur lawan arah jika lalu lintas kendaraan padat.