Suara.com - Ketua Desk Kerja Sama Regional Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI , Putu Supadma Rudana mengatakan bahwa The-44th General Assembly ASEAN Inter-Parliamentary Union (AIPA) yang akan digelar di Jakarta pada 5-11 Agustus 2023 mendatang bukan cuma membahas ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi saja. Tapi juga menekankan pada tiga persoalan yakni kesejahteraan, masyarakat, dan planet.
“AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu dikutip Jumat (28/7/2023).
Legislator asal Bali itu menyebut tema yang diusung dalam Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta adalah responsive parliament for a stable and prosperous ASEAN, yang konsepnya lebih kepada green economy atau ekonomi hijau.
Dimana, saat ini dunia cenderung melihat dari sisi parameter pertumbuhan ekonomi yang tinggi saja, dan dianggap sebagai satu-satunya tolok ukur positif, dimana GDP (gross domestic product) sebagai acuan tunggalnya.
Baca Juga: Negara ASEAN, Termasuk RI Bidik Kerjasama Ekonomi dengan Kanada
“Dunia melihat dari sisi parameter pertumbuhan growth atau pertumbuhan ekonomi. Jadi, bagaimana peran parlemen yang lebih responsif untuk mengawal kestabilan dan kesejahteraan kawasan Asia Tenggara yang mana green ekonomi sebagai acuan utamanya. Jadi parlemen ASEAN ini tentu harus bekerja lebih komprehensif bersama,” katanya.
Selain itu, Putu juga menjabarkan konsep kedepannya ekonomi hijau ini sesuai dengan komitmen global dalam pencapaian SDG’s.
Tujuannya, kata dia, pembangunan berkelanjutan pada agenda 2030 merupakan kombinasi, komposisi antara kesejahteraan growth atau pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dimana aspek manusia dan lingkungan tidak ditinggalkan.
“Pertama, people harus dilihat bagaimana people terlibat aktif dalam pertumbuhan ekonomi, mereka bukan sekedar jadi penonton. Pertumbuhan ekonominya harus sustainable, selalu terkendali dalam growth yang baik sepanjang masa, tidak ada pertumbuhan ekonomi yang jomplang, kadang-kadang tinggi, kadang-kadang minus, dan point terakhir, aspek lingkungan harus terjaga dan terlindungi,” ungkapnya.
Putu mengungkapkan Sidang Umum AIPA ini merupakan momen langka dan momen berharga bagi DPR RI serta Indonesia untuk terus memperkuat peran diplomasi parlemen di tengah-tengah munculnya berbagai tantangan kawasan.
Baca Juga: 10 Daftar Wanita Terkaya di ASEAN 2023, Peringkat Pertama dari Indonesia
Putu berharap kedepan kegiatan AIPA ini menjadi satu momentum baik untuk menjadi lompatan besar kawasan ASEAN bekerja sama bersinergi menjadi satu entitas komunitas demi memperjuangkan segala potensi yang dimilikinya.
“Jika kita bergerak cepat bersama, saya sangat yakin dan optimis, ASEAN akan menjadi inspirasi bagi kawasan Asia Pasifik, Eropa, Afrika dan kawasan dunia lainnya,” pungkasnya.