Kunjungan Taliban ke Indonesia Bukan Temui Pemerintah, Ada Tujuan Terselubung?

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 26 Juli 2023 | 12:37 WIB
Kunjungan Taliban ke Indonesia Bukan Temui Pemerintah, Ada Tujuan Terselubung?
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/aww/cfo (REUTERS/STRINGER)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Utusan dari Taliban yang saat in menguasai Afghanistan dikabarkan tengah berada di Indonesia. Kunjungan ini diduga bertujuan untuk menjajaki hubungan antara kedua negara.

Delegasi Taliban itu sebelumnya juga dikabarkan mengunjungi Malaysia untuk mendalami hubungan kedua negara. Mengutip dari Nikkei Asia, salah seorang sumber yang identitasnya dirahasiakan telah mengkonfirmasi hal ini.

"Mereka delegasi tingkat menengah yang mengunjungi Indonesia dan Malaysia, dan berusaha untuk memperkuat hubungan antara Afghanistan dengan kedua negara tersebut," ungkap sumber tersebut, seperti dilansir pada Rabu (26/7/2023).

Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah mengkonfirmasi kedatangan utusan delegasi Taliban tersebut. Meski demikian, ia menambahkan, kunjungan itu bukan kunjungan resmi dengan niat menemui pemerintah Indonesia dan hanya bersifat informal.

Baca Juga: PSSI-Kemenpora Gandeng Swasta, Kolaborasi Majukan Sepak Bola Usia Dini

Pengamat Islamic Theology of Counter Terrorism, Faran Jeffery menilai kunjungan ini dilakukan untuk mencari dukungan internasional.

Menurut dia, delegasi Taliban itu kini mulai menyasar sejumlah negara termasuk Indonesia dan Malaysia untuk mendukung Afghanistan.

"Kunjungan ini tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan pengakuan terhadap rezim Taliban, tetapi juga untuk mendorong kedua negara ini untuk berinvestasi di Afghanistan dan memberikan bantuan," kata Jeffery.

Ia menambahkan, Taliban mungkin tidak terlalu memperhatikan hasil pertemuan tersebut. Saat ini, Afghanistan dikabarkan tengah menghadapi krisis politik dan ekonomi setelah perang saudara pada Agustus 2021. Krisis ini menyebabkan ekonomi negara tersebut mengalami kontraksi lebih dari 20 persen.

Hingga saat ini, belum ada negara yang secara resmi mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan. Indonesia juga masih enggan memberikan pengakuan resmi kepada milisi tersebut.

Baca Juga: Saham-saham Tambang Batu Bara Membara, Siapa Jawaranya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI