BI Rate Tetap, Suku Bunga Kredit Rendah di Level 9,34%

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 25 Juli 2023 | 15:26 WIB
BI Rate Tetap, Suku Bunga Kredit Rendah di Level 9,34%
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75% pada Juli 2023. Keputusan ini merupakan hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 24-25 Juli 2023.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, keputusan mempertahankan BI7DRR sebesar 5,75% ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada sisa tahun 2023 dan 2,5±1% pada 2024.

"RDG juga mempertahanakan, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Sementara, Perry memaparkan, suku bunga kredit juga masih rendah yaitu sebesar 9,34% pada Juni 2023. Sedangkan, suku bunga deposito 1 bulan pada bulan Juni sebesar 4,14%.

Baca Juga: BI Diminta Pertahankan Suku Bunga di Level 5,75 Persen Agar Kurs Rupiah Stabil

"Kami, terus memastikan kecukupan likuiditas untuk terjaganya stabilitas sistem keuangan dan meningkatnya kredit/pembiayaan guna berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional," imbuh dia.

Dari sisi permodalan, lanjut Perry, Permodalan perbankan kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 26,07% pada Mei 2023. Kemudian, dari sisi Risiko kredit tetap terkendali, tecermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang rendah, yaitu 2,52% (bruto) dan 0,77% (neto) pada Mei 2023.

Likuiditas perbankan pada Juni 2023 terjaga, dipengaruhi oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 5,79% (yoy).

"Hasil stress test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan tetap kuat. Bank Indonesia terus memperkuat sinergi dengan KSSK dalam memitigasi berbagai risiko ekonomi domestik dan global yang dapat mengganggu ketahanan sistem keuangan serta momentum pemulihan ekonomi," pungkas Perry.

Baca Juga: Waspada, Ada Penipuan Penawaran Pinjaman Online Atas Nama Bank Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI