Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima para taipan atau pengusaha dari Hong Kong di Istana Negara, Jakarta pada Selasa (25/7/2023).
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang turut juga melakukan pertemuan membocorkan sejumlah pembahasan yang dibicarakan pada pertemuan tersebut.
"Presiden (Jokowi) menerima tamu dari Hong Kong membahas tentang beberapa potensi investasi yang mereka (pengusaha Hong Kong) akan masuk," ujar Bahlil.
Bahlil menerangkan potensi investasi itu ada di beberapa sektor mulai dari pariwisata, infrastruktur, hingga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Juga: Amnesty Indonesia Kritik Aksi Aparat Halangi Keluarga Korban Kanjuruhan Temui Jokowi di Malang
Ia belum bisa mengungkap minat investasi dari rombongan pengusaha itu. Namun, ia menyebut Menteri BUMN Erick Thohir akan memimpin tindak lanjut dari pertemuan tersebut.
"Saya tanya, menteri BUMN sebentar akan ketemu sama tim delegasi mereka resmi di Kantor (Kementerian) BUMN, sebentar siang," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan rombongan tersebut terdiri dari 5 pejabat tinggi Hong Kong dan perwakilan pimpinan dari 30 perusahaan besar.
"Kita melihat investasi kuartal I (2023), investasi Hong Kong itu kedua terbesar setelah Singapura, tahun lalu dia (Hong Kong) masuk 3 besar, dia nomor 3," ujar Retno.
Per kuartal II 2023, Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi Hong Kong menduduki peringkat ke-3 terbesar senilai US$2 miliar.
Baca Juga: Pro dan Kontra Wacana Ahok Jadi Dirut Pertamina, Jokowi Dituding 'Otak' di Baliknya
Di sektor perdagangan, nilai perdagangan Indonesia - Hong Kong pada kuartal pertama naik cukup signifikan lebih dari 20 persen," ujarnya.
Selain investasi, Retno menambahkan pertemuan tersebut juga membahas soal komitmen Indonesia untuk memberikan fasilitas agar hambatan perdagangan semakin menurun.
Selain itu isu pekerja migran juga ikut dibicarakan.
"Bapak Presiden titip perlindungannya dan masalah kesejahteraannya (pekerja migran)," terang Retno.