Suara.com - Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menerima kunjungan Mantan Perdana Menteri Britania Raya, Sir Tony Blair di Kantor Kementerian Perdangangan, Jakarta pada akhir pekan lalu.
Kunjungan tersebut dalam rangka membahas Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Mendag Zulhas sapaan akrabnya mengatakan, Indonesia berkomitmen menyelesaikan perundingan IEU-CEPA sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
"Oh iya, Tony Blair menawarkan timnya buat kerja di sini. Membantu kalau kita ada sengketa dengan UE,” ujar Mendag Zulhas dikutip Selasa (25/7/2023).
Baca Juga: Jokowi Banding ke WTO Soal Larangan Ekspor Nikel, Uni Eropa Geram
Mendag Zulhas menuturkan, dengan adanya UU Antideforestasi bisa mengganggu pertanian Indonesia khususnya kopi, lada, dan cokelat.
Sebagai informasi, Uni Eropa telah memberlakukan Undang-undang (UU) Antideforestasi atau European Union Deforestation Regulation (EUDR) sejak Mei 2023 lalu.
Dalam beleid itu, produk sawit, daging, kopi, kayu, kakao, karet, kedelai, dan turunannya yang masuk ke Uni Eropa harus memenuhi sejumlah syarat melalui uji tuntas. Produk yang dihasilkan dari proses memicu deforestasi per 31 Desember 2020 tidak boleh dijual ke Uni Eropa.
Alasan Uni Eropa memberlakukan aturan baru itu untuk menekan laju deforestasi dan mencegah berlanjutnya degradasi dan penyalahgunaan hutan.
Mendag Zulhas pun berharap berharap dukungan Tony Blair Institute dalam menghadapi kebijakan Uni Eropa terkait lingkungan, seperti kebijakan deforestasi UE (EUDR) dan kebijakan penyesuaian pajak karbon (CBAM), sehingga tidak diskriminatif dan menimbulkan hambatan perdagangan yang tidak perlu.
Baca Juga: Menko Airlangga: RI Bisa Tekor Rp104 Triliun Gegara UU Anti Deforestasi Eropa