Suara.com - Harga saham emiten milik pengusaha Eddy Sugianto, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) langsung melesat usai resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Selasa (25/7/2023).
Merujuk pada data terkait hingga pukul 09.58 WIB, harga saham Mandiri Herindo Adiperkasa melonjak sebesar 34,75% atau mencapai batas atas auto reject (ARA) ke level Rp 159 dari harga penawaran umum sebesar Rp 118 per saham. Volume perdagangan saham mencapai 76,5 juta dengan nilai transaksi sekitar Rp 12,1 miliar. Selain itu, frekuensi perdagangannya mencatatkan sebanyak 4.119 kali.
Dalam aksi ini, MAHA menawarkan 4,16 miliar saham baru yang setara dengan 25% dari total modal ditempatkan dan disetor.
Dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan sebesar 60% untuk pembelian armada truk baru dan 40% untuk pembelian sekitar 50 unit dolly, serta 100 unit vessel guna meningkatkan kapasitas produksi dan memperbarui unit-unit mereka.
Baca Juga: Sambut Awal Pekan, IHSG Tancap Gas ke Level 6.885
Profil PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk
PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) awalnya bergerak dalam bidang jasa angkutan pertambangan sebagai kontraktor tambang batu bara di Kalimantan Timur.
Dengan kepercayaan dari para pemberi kerja (mine owner), MAHA menjadi salah satu penyedia jasa terbesar untuk pengangkutan mineral dan batu bara di Kalimantan, dan telah melakukan ekspansi ke provinsi lainnya di Kalimantan.
Sebelum IPO, struktur pemegang saham MAHA terdiri dari PT Edika Agung Mandiri (46%), Yenny Hamidah Koean (10%), Eka Rosita Kasih (10%), Diah Asriningpuri Sugianto (10%), Arief Sugianto (10%), Handy Glivirgo (5%), Muhammad Akbar (5%), dan Herman Kusnanto Kasih Tjia (4%). Dalam pemegang saham Edika Agung Mandiri, Eddy Sugianto memiliki 92,43%, sedangkan pemegang saham lainnya memiliki porsi saham yang lebih kecil.
Eddy Sugianto, pengendali dan ultimate beneficiary ownership (UBO) MAHA, merupakan konglomerat batu bara yang menduduki peringkat ke-32 dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes pada tahun 2022. Pada tanggal 4 April 2023, kekayaan bersihnya mencapai USD1,2 miliar.
Baca Juga: Melihat Prospek Saham HUMI Milik Tommy Soeharto yang Mau IPO
Ia juga salah satu pendiri grup pertambangan batu bara Mandiri dan menjadi komisaris utama PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL). Mandiri Herindo Adiperkasa disebut sebagai perusahaan afiliasi dari MCOL dalam laporan tahunan MCOL tahun 2022. Prima Andalan Mandiri sendiri baru mencatatkan sahamnya di BEI pada 7 September 2021 setelah menggelar IPO sebelumnya.