Menghasilkan Pendapatan Berbasis Biaya yang Kuat: Sebagai bank digital, AMAR telah memanfaatkan pendapatan berbasis biaya yang signifikan, mencapai pertumbuhan tahunan gabungan yang mengesankan sebesar 40% dari tahun 2019 hingga 2022.
Bank memperkirakan pertumbuhan dua digit yang berkelanjutan selama tiga tahun ke depan. Menurut model keuangan Sinarmas Sekuritas, pendapatan dari biaya dan pendapatan lainnya diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 17,5% dari tahun 2023 hingga 2025.
Keuntungan AMAR Meningkat: Pada kuartal pertama tahun 2023, AMAR berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 34 miliar. Berdasarkan asumsi sebelumnya dari Sinarmas Sekuritas, perkiraan laba bersih untuk keseluruhan tahun 2023 diproyeksikan mencapai Rp 111 miliar.
Ke depan, laba bersih diperkirakan terus meningkat menjadi Rp 181 miliar pada tahun 2024 dan Rp 279 miliar pada tahun 2025. Hasil keuangan positif ini akan berdampak pada tingkat pengembalian ekuitas (ROE) sebesar 5% pada tahun 2024 dan 7% ROE pada tahun 2025, menjadikan AMAR sebagai salah satu bank digital yang berhasil menghasilkan keuntungan.
Kolaborasi Embedded Banking dan Financing: AMAR berkomitmen untuk membangun bank digital berbasis teknologi yang melayani target pasarnya melalui kolaborasi embedded banking dan financing. Hal ini dicapai melalui kerja sama dengan platform ekosistem digital untuk menyediakan beragam layanan perbankan yang mudah diakses.
AMAR menawarkan solusi plug-and-play embedded banking dan financing untuk pemain non-bank, sehingga mereka dapat memberikan layanan perbankan dalam aplikasi mereka sendiri tanpa memerlukan lisensi perbankan. Secara keseluruhan, AMAR mengadopsi teknologi dan kolaborasi untuk memberikan solusi keuangan yang mutakhir.
"AMAR saat ini telah memperkuat Empat Pilar strategi kami, meliputi: 1) Tunaiku: Pinjaman digital untuk ritel dan bisnis mikro, 2) Relationship banking untuk komersial dan korporasi, 3) UMKM: Perbankan digital untuk usaha kecil, 4) Embedded Banking dan Finance: plug and play banking untuk perusahaan teknologi berbasis aplikasi apapun. Download sekarang dan uji coba di embedded.amarbank.co.id. Seperti yang disebutkan dalam laporan riset dari Sinarmas Sekuritas, penetrasi perbankan di Indonesia masih rendah serta literasi keuangan yang terbatas, menciptakan lingkungan yang menguntungkan dan dapat memberikan peluang bagi bank digital untuk berkembang. Kami tetap optimis bahwa Amar Bank akan terus melayani individu dan UMKM yang masih memiliki keterbatasan akses terhadap layanan perbankan digital." kata Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank ditulis Senin (24/7/2023).
Menurut laporan riset oleh Sinarmas Sekuritas, prospek bisnis yang menguntungkan dari Amar Bank dapat menyebabkan kenaikan harga saham dan berpotensi terjadinya perubahan pada rasio P/B (Price-to-Book) dari 1x menjadi 1,7x dalam rata-rata 3 tahun. Dengan perubahan ini, target harga dalam 12 bulan diperkirakan mencapai Rp410 (artinya, terdapat potensi kenaikan sebesar 45%).
Baca Juga: Strategi Bank Jago Biar Bisa Bersaing dan Gerakkan Ekonomi