Suara.com - Indonesia mulai bersiap diri hadapi pemilihan anggota Organisasi Maritim Dunia atau International Maritime Organization dengan menyiapkan strategi. Kementerian Perhubungan optimis Indonesia bisa terpilih kembali sebagai anggota IMO.
Jika terpilih kembali, pemerintah Indonesia mendapat kewenangan dalam pelayaran internasional, sehingga mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Kami percaya bahwa peran Indonesia di IMO sangat diperhitungkan dan siap terpilih kembali," ujar Sekretaris Ditjen Perhubungan Laut Lollan Pandjaitan di Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Strategi yang disiapkan yaitu dengan menonjolkan isu-isu lingkungan maritim yang masih menjadi perhatian utama.
Baca Juga: Indonesia Galang Dukungan untuk Pencalonan Sebagai Anggota Dewan IMO Periode 2024-2025
Adapun, dalam pemilihan anggota IMO Indonesia masuk dalam kategori C yang fokus pada Geografis dan navigasi, Indonesia yang Selat Malaka dan alur penting dunia, alki 1 sampai 3, menunjukkan betapa penting peran Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Indonesia juga berperan aktif dalam setiap sidang yang digelar IMO dan ini menjadi strategi juga dalam menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menjaga lingkungan maritim," jelas Lollan.
Selain itu, tutur dia, Indonesia sebenarnya telah menjaga tata kelola laut, melalui beberapa langkah seperti penerapan standar global yang kuat dan kepatuhan pada instrumen IMO tentang keselamatan dan keamanan pelayaran.
Kemudian, terkait perlindungan lingkungan laut termasuk kompetensi dan hak-hak dasar pelaut, bekerjasama dengan negara maritim lainnya.
Lollan menambahkan, Indonesia telah menjadi anggota IMO sejak 1961 dan menjadi anggota Dewan IMO mulai tahun 1973.
Baca Juga: Hadir di Sidang IMO, IDSurvey Dukung Keselamatan Keamanan Pelayaran Indonesia
"Dengan sejumlah peran yang dilakukan Indonesia di IMO menjadi salah satu keyakinan kami bahwa Indonesia akan mampu kembali menjadi anggota Dewan kategori C," pungkas dia.