Suara.com - Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang semester I 2023 mencapai Rp668,7 triliun atau mencapai 48,5 persen dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1.400 triliun.
Penanaman Modal Asing (PMA) masih merajai kontribusi realisasi investasi ini, nilainya mencapai Rp363,3 triliun atau telah tumbuh 17 persen lebih dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjabarkan realisasi investasi tersebut tersebar disejumlah sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; transportasi, gudang dan telekomunikasi; pertambangan; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta industri kimia dan farmasi.
Adapun sektor industri yang akan mendorong realisasi investasi mencapai target pada tahun ini, menurut Bahlil masih akan didominasi sektor pertambangan, industri, serta sektor-sektor hilirisasi lainnya.
Baca Juga: Heboh Ratusan WNI Pindah Kewarganegaraan Singapura, Bahlil: Kalau 1 Pergi yang Datang 1.000 Kok!
"Kemarin saya ke China itu hilirisasi di Kalimantan Utara, itu tahun ini sudah mulai jalan, jadi negara kita ini tahun 2027 ketika semuanya sudah selesai, ini sudah produksi, waduh gila ini negara ini, top," katanya, Jumat (21/7/2023).
Sebagai informasi, investasi hingga semester I-2023 masih didominasi oleh penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 363,3 triliun. Sementara itu, PMDN sebesar Rp 315,4 triliun.
Adapun lima besar sektor realisasi investasi pada Januari-Juni 2023 di antaranya industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp 89 triliun; transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 79,1 triliun; pertambangan 71,4 triliun; perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp 58,3 triliun; serta industri kimia dan farmasi Rp 48,1 triliun.