Suara.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia angkat suara perihal maraknya ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berpindah kewarganegaraan menjadi warga Singapura.
Bahlil pun mengaku tak mempermasalahkan perpindahan status kewarganegaraan tersebut, tapi mempertanyakan rasa nasionalismenya.
“Orang tua kita, kakek-kakek kita, dalam memperebut kemerdekaan ini banyak yang diperkosa, dibunuh dan disuruh kerja rodi. Tujuannya adalah agar anak cucunya bisa membawa negara ini dengan baik. Kalau teman-teman muda baru merasa nyaman di negara orang dan kemudian pindah, saya mempertanyakan, mohon maaf, rasa kebangsaan dan nasionalisme dalam memiliki bangsa ini,” ucap Bahlil di Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Menurut Bahlil, Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki segalanya. “Bahwa kita belum melakukan secara maksimal, iya. Tugas kita adalah bagaimana memperbaiki negara ini. Kalau teman-teman berpikir untuk pindah ke luar negeri, saya malah meragukan nasionalisme kalian,” jelas Bahlil.
Baca Juga: Duit Para Taipan Asing Serbu RI, Paling Banyak dari Singapura, China dan Hongkong
Di saat yang sama, dia mengatakan, dirinya menghargai keputusan anak muda Indonesia untuk berpindah kewarganegaraan. Indonesia juga tidak perlu khawatir dengan fenomena ini mengingat besarnya populasi yang dimiliki.
“Itu pilihan mereka dan kita hargai. Toh, kalau 1 pergi, yang datang seribu kok. Masih banyak. Kita ini (populasinya, red) 270 juta hingga 280 juta jiwa,” ucap Bahlil.