Ini Dua Tantangan yang Harus Dihadapi Pelaku Industri Migas

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 20 Juli 2023 | 15:51 WIB
Ini Dua Tantangan yang Harus Dihadapi Pelaku Industri Migas
Konferensi pers Indonesian Petroleum Association (IPA)/Dok IPA
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri minyak dan gas (Migas) kini memiliki dua tantangan yaitu, transisi energi dan investasi hulu migas. Para pelaku industri migas harus memiliki solusi untuk mengatasi tantangan itu.

Vice President Indonesian Petroleum Association (IPA), Ronald Gunawan mengatakan, para pelaku sektor hulu migas sepakat bahwa transisi energi merupakan keniscayaan dan tidak bisa dihindari.

Namun dalam konteks kebutuhan energi yang masih tinggi dan cenderung meningkat karena pertumbuhan ekonomi, diyakini bahwa energi yang bersumber dari migas masih diperlukan sambil pemerintah mengembangkan energi baru dan terbarukan di Indonesia pada jumlah yang dibutuhkan.

"Oleh karena itu, energi fossil masih akan memegang peranan penting untuk memenuhi kebutuhan dan mendukung ketahanan energi," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Baca Juga: Bertema Energi Bagi Indonesia, Lomba Foto IPA Convex Diikuti Ratusan Fotografer

Ronald melanjutkan, sektor hulu migas menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari rencana para pemangku kepentingan di sektor energi untuk menghasilkan energi yang bersih ke depannya, sehingga target Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat dapat tercapai.

Adapun usaha penurunan emisi karbon salah satunya dilakukan terutama dengan menggunakan teknologi CCS/CCUS.

Untuk mencari solusi itu, IPA kembali menggelar Konvensi dan Pameran IPA ke-47 tahun 2023 (47th IPA Convex 2023) dengan mengusung tema "Enabling Oil & Gas Investment and Energy Transition for Energy Security" yang akan berlangsung secara luring (offline) pada 25-27 Juli 2023, di ICE, BSD City.

Ronald menyebutkan, sejumlah sesi diskusi bersama para pemangku kepentingan di sektor hulu migas akan digelar pada perhelatan IPA Convex tahun ini untuk mencari solusi agar kedua target yang ditetapkan pemerintah, yaitu penurunan emisi karbon dan peningkatan produksi migas, dapat tercapai.

"Pemenuhan kebutuhan energi dan upaya mengurangi emisi karbon untuk membantu mengurangi pemanasan global harus dapat berjalan bersama," jelas dia.

Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah ASEAN Summit 2023, IPA Convex 2023 Ubah Lokasi dan Tanggal Penyelenggaraan

Selain berbagai sesi diskusi, panitia IPA Convex 2023 juga menyiapkan dokumen kajian (White Paper) yang merupakan usulan dari para pelaku industri migas bagi tercapainya investasi migas yang diinginkan serta usaha penurunan emisi karbon yang secara teknis dan keekonomian dapat diterapkan di Indonesia.

Ketua Panitia Convex IPA 2022, Krishna Ismaputra menambahkan, selain program selama 3 hari, IPA Convex 2023 juga akan menghadirkan berbagai fasilitas yang membantu para pengunjung hadir dan mengikuti seluruh acara di IPA Convex.

"Kami menyediakan berbagai fasilitas seperti Free Shuttle Bus di beberapa titik di Jakarta dan juga 200 coworking space di tempat konvensi yaitu ICE, BSD City lengkap dengan wifi, snack dan free flow kopi dan teh, sehingga para pengunjung dapat tetap bekerja jika dibutuhkan," imbuh dia.

"Harapannya, IPA Convex 2023, menjadi perhelatan penting untuk seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk lebih memahami peran penting industri migas dalam masa transisi energi, sekaligus memberikan awareness tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan menekan emisi karbon," tambah dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI