Suara.com - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG memasok 2.630 unit pemecah gelombang jenis tetrapod di Pulau Fani, Raja Ampat, Papua Barat Daya melalui anak usahanya PT Varia Usaha Beton (VUB).
Tetrapod dengan berat 1,2 ton per unit tersebut diproduksi di Plant Beton Precast VUB Gresik, Jawa Timur.
Suplai tetrapod dikirim sebagai bagian dari program pelestarian kawasan wisata Raja Ampat, yang telah ditetapkan sebagai destinasi wisata prioritas oleh pemerintah.
"Tetrapod ini digunakan untuk memecah gelombang ombak air laut agar tidak merusak keindahan dan keasrian pantai, sekaligus melindunginya dari ancaman abrasi," ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, dalam keterangan resminya yang dikutip dari Antara Kamis (20/7/2023).
Baca Juga: Semen Indonesia Borong 489 Hewan Kurban dari Peternak Lokal
Keberadaan Pulau Fani yang merupakan pulau terluar yang terletak di Samudera Pasifik, menurut Vita, membuatnya memiliki potensi abrasi yang cukup besar.
"Tetrapod produk dari VUB terbukti unggul secara kualitas karena diproduksi dengan bahan dasar DuPro+, produk SIG yang menghasilkan beton dengan panas hidrasi rendah dan ketahanan optimal terhadap sulfat serta klorida," tutur Vita.
Selain itu, keunggulan lain Tetrapod buatan VUB yang tak kalah penting adalah ketepatan dalam jumlah dan waktu produksi, serta proses pengiriman.
Pemecah gelombang tetrapod buatan VUB juga telah dipasok ke sejumlah proyek srategis, diantaranya Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogowonto sebanyak 586 tetrapod dengan berat 1,8 ton per unit.
Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang sebanyak 1.000 unit dengan berat 1 ton, dan kawasan wisata Tanah Lot di Bali dengan jenis tetrapod yang dipasok seberat 10 ton per unit.
Baca Juga: Lirik Pasar Infrastruktur Sumsel, Emiten Semen Plat Merah SIG Bikin Pabrik Beton
"SIG berkomitmen untuk terus berinovasi menciptakan solusi layanan dan produk yang memenuhi beragam kebutuhan pembangunan. Ini adalah bukti bahwa solusi dari SIG bukan hanya untuk konstruksi perumahan dan infrastruktur, tapi juga untuk pengendalian lingkungan dengan memanfaatkan solusi seperti tetrapod ini," ungkap Vita.