Menurut IMF, penurunan saldo transaksi global mencerminkan kontraksi luas dalam perdagangan yang dipengaruhi oleh harga mata uang yang dominan, yang terjadi karena penyempitan neraca perdagangan komoditas, terutama akibat penurunan harga komoditas yang biasanya terjadi bersamaan dengan apresiasi dolar.
IMF merekomendasikan agar negara-negara pasar berkembang beralih ke nilai tukar yang lebih fleksibel dengan mengembangkan pasar keuangan domestik yang mengurangi sensitivitas pinjaman terhadap nilai tukar, dan berkomitmen untuk meningkatkan kerangka fiskal dan moneter, termasuk kemandirian bank sentral, guna membantu menjaga ekspektasi inflasi.
Bagi ekonomi pasar negara berkembang yang mengalami tekanan keuangan yang berat dan kerentanannya pada neraca transaksi, langkah-langkah manajemen makroprudensial dan aliran modal dapat membantu mengurangi dampak negatif lintas batas, menurut IMF.