Suara.com - Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs menggelar telesurvey untuk memotret perkembangan dan dinamika jelang hajat demokrasi 2024. Telesurvey di gelar di pada tanggal 7 -12 Juli 2023 terhadap 2.191 responden usia diatas 17 tahun tersebar di perdesaan dan perkotaan di seluruh Indonesia.
“Telesurvey tersebut dengan melibatkan 2.191 responden dengan margin of error 2,1 persen dan tersebar merata di 34 provinsi di Indonesia untuk memotret dinamika dan perkembangan para tokoh potensial yang akan maju dalam Pilpres,” kata Peneliti Senior Ipsos Public Affairs dalam paparannya ditulis Rabu (19/7/2023).
Hasil telesurvey ini, lanjutnya, untuk tokoh yang potensial maju dalam Pilpres tidak ada pergeseran yang signifikan. Hanya tiga nama yang muncul yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
“Prabowo mendapat sebesar 36,65 persen, Ganjar 34,46 persen, dan Anies 25,60 persen. Meski demikian keunggulan Prabowo selisih tipis dengan Ganjar yang masih dalam batas margin of error,” katanya.
Baca Juga: Jokowi 1 Jam Bertemu Surya Paloh, Puan: Sah-Sah Saja, Supaya Tidak Ada Salah Paham
Meski Prabowo unggul, lanjut Arif, namun hanya terpaut tipis dengan Ganjar sehingga posisi cawapres akan sangat menentukan siapa yang akan menjadi pemenang dalam Pilpres.
“Dengan dinamika elektabilitas bakal capres yang demikian, maka ketepatan memilih cawapres akan menjadi faktor kunci untuk meraih kemenangan,” ujar Arif.
Sementara Managing Director Ipsos Indonesia Soeprapto Tan, untuk tokoh potensial bakal cawapres mengerucut di lima nama.
“Kelima nama tersebut adalah Erick Thohir, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Mahfud MD dan Agus H. Yudhoyono. Erick Thohir meraih 25,74 persen, Ridwan Kamil 19,08 persen , Sandiaga Uno 17,80 persen, Mahfud MD 7,71 persen dan AHY 6,85 persen,” paparnya.
Sementara itu, kata Soeprapto, persepsi publik melihat skor paslon Prabowo – Erick merupakan paslon yang memiliki resistensi publik terendah dengan skor 100 persen. Sedang Ganjar-Erick mendapat skor 97 persen, dan Anies – Erick 81 persen.
Baca Juga: Nama Habib Luthfi bin Yahya Disebut Bakal jadi Amunisi Megawati untuk Posisi Cawapres
“Skor Prabowo-Ridwan Kamil 86 persen, Ganjar-Ridwan Kamil 91 persen, Anies-Ridwan Kamil 78 persen. Sementara itu, jika Prabowo-Sandi sebesar 94 persen, Ganjar -Sandi 89 persen, Anies -Sandi 83 persen,”tuturnya.
Dengan demikian, Erick Thohir merupakan bakal cawapres yang memiliki tingkat resistensi publik paling rendah di dua bakal capres Prabowo dan Ganjar. Sementara Sandiaga Uno memiliki resistensi paling rendah jika berpasangan dengan bakal capres Anies Baswedan. Dan Ridwan Kamil memiliki resistensi terendah jika berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
Dalam standar metodologi, lanjut dia, Ipsos Public Affairs melakukan studi sesuai dengan metode ilmiah dan statistika yang berlaku. Sebab, sambungnya, Ipsos selain menjadi anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), juga merupakan anggota Association for Global Research Agency Worldwide (ESOMAR) yakni asosiasi riset internasional yang melakukan audit secara periodik terhadap para anggotanya.
Untuk diketahui, Ipsos Public Affairs merupakan bagian dari Ipsos, sebuah lembaga riset internasional yang sangat berpengalaman di dunia global. Lembaga yang berkantor pusat di Perancis ini beroperasi di 90 negara, selain dikenal melakukan riset pasar, Ipsos juga melakukan riset sosial politik, termasuk di Indonesia sejak tahun 2008.