Suara.com - Sekte sesat di Kenya meminta para anggotanya untuk menolak makanan dan minuman sebagai bagian dari ritual kepercayaan mereka. Para anggota sekte diharuskan kelaparan untuk bisa cepat bertemu dengan tuhan.
Dilansir dari Reuters, anggota sekte kelaparan ini jumlahnya tidak sedikit. Disebut-sebut, anggotanya mencapai ribuan orang yang tersebar di Kenya.
Sebut saja dua kelompok sekte kelaparan ini yakni kelompok Nabi Yohana dan kelompok Jerusalem Chruch yang tadinya beranggotakan segelintir orang, kini telah banyak memiliki pengikut.
Sekte kelaparan ini makin banyak dianut, terlebih di Kenya krisis pangan menjadi faktor utama penyebab masyarakatnya kelaparan dan terjerat kemiskinan.
Baca Juga: Ratusan Jemaah Haji Asal Metro Kelaparan, Belum Dapat Makan dari Pagi hingga Sore
Dilaporkan telah ada ratusan pengikut sekte sesat itu meninggal dunia karena doktrin yang disampaikan oleh Paul Mackenzie Nthenge sang pemimpin sekte.
Paul Mackenzie Nthenge mengajarkan para pengikutnya untuk tidak makan dan minum hingga mengalami malnutrisi. Dengan kondisi tersebut, harapannya bisa cepat bertemu dengan tuhan.
Tak hanya orang tua, pengikut sekte sesat ini juga tak sedikit yang beranggotakan anak-anak.
Pemerintah Kenya mengaku merasa kesulitan untuk menangani masalah sekte kelaparan ini. Pasalnya, operasi rahasia yang dilakukan setiap anggotanya membuat pemerintah sulit mendeteksi siapa-siapa saja anggotanya.
Baca Juga: Dikecam karena Kelakuannya ke Karyawan, Tasyi Athasyia Malah Bagi-bagi Nomor WA