Suara.com - Aksi tipu-tipu disejumlah platform media sosial maki marak dan mengkhawatirkan saja, kekinian aksi tersebut mulai menyerang ke aplikasi kencan. Kalau tidak hati-hati, bukan hanya hati yang dicuri, tapi duit juga dibawa lari.
Hal tersebut mengemuka dalam webinar bertajuk “Niat Cari Jodoh di Media Sosial? Hati-hati Love Scam!” yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang dikutip Senin (17/7/20203).
Webinar ini sebagai bentuk peran aktif Kominfo dalam menghentikan penyebaran hoaks dengan meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia termasuk juga kesadaran dan berpikir kritis terhadap berbagai dampak positif dan negatif yang mungkin terjadi akibat pengguna teknologi.
Kegiatan webinar ini diawali dengan video sambutan Presiden Joko Widodo dan dilanjutkan video sambutan Semuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aptika Kominfo.
Baca Juga: Nasabah BNI Perlu Waspada, Ada Penipuan dengan Modus Salah Transfer
Salah satu narasumber dalam webinar tersebut yakni Dosen ITB STIKOM Bali Muhammad Riza Hilmi, ST., MT mengatakan pelaku penipuan love scam sering beroperasi melalui platform online seperti aplikasi kencan, media sosial, atau aplikasi pesan.
Dalam kasus ini, pelaku akan menggunakan data pribadi orang lain atau berbohong tentang identitasnya dan memainkan emosi untuk memanfaatkan psikologis korban yang memberikan kepercayaan.
“Adapun ciri-ciri love scam adalah profil media sosial yang tidak konsisten dan kerap menggunakan foto palsu, pelaku biasanya langsung menyatakan cinta dalam waktu perkenalan yang singkat, pelaku juga selalu mengatakan janji manis, berani meminjam uang setelah mendapat kepercayaan, bahkan meminta lebih dari apa yang sudah diberikan oleh korban yang tak sedikit berujung pada pelecehan dan kekerasan seksual.” paparnya.
Sementara itu Psikolog & Senior Trainer SEJIWA Hellen Citra Dewi memberikan tips aman dalam mencari pasangan di ranah online. Yaitu, gunakan logika berpikir yang matang ketika berkenalan, jaga data pribadi dengan tidak membagikan ke siapapun, menginstall aplikasi dari situs resmi playstore dan appstore, tidak mengirimkan uang ke orang asing yang belum pernah ditemui dengan alasan apapun, tidak membagikan foto dan video demi terhindar dari korban kejahatan seksual.
Pelaku love scam memanfaatkan seseorang yang mencari pasangan di aplikasi dating, aplikasi gamming maupun aplikasi pesan lainnya dengan tujuan kejahatan. Tidak hanya di dunia nyata, bentuk kekerasan dan eksploitasi seksual juga kerap muncul di dunia digital seperti grooming online, sexting, dll.
Baca Juga: Waspada Modus Penipuan Baru: Permintaan Penarikan Dana Atas Nama Bank Indonesia
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital masyarakat indonesia Sejak tahun 2021-2022, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan literasi digital kepada 20.141.097 orang. Di tahun 2023 juga menargetkan 5.500.000 orang mengikuti kegiatan literasi digital pada tahun 2022, hingga tercapai 50 juta orang yang mengikuti literasi di bidang digital pada tahun 2024.