Suara.com - Binance, sebuah bursa pertukaran kripto terbesar dunia dikabarkan telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 1.000 pekerjanya.
Kabar PHK ini tidak mengejutkan ditengah situasi perusahaan yang saat ini ditinggalkan para bos eksekutifnya.
Keluarnya para eksekutif salah satunya disebabkan gugatan yang dilayangkan oleh Securities and Exchange Commission (SEC) dan tuntutan hukum dari Departemen Kehakiman AS karena diduga melanggar aturan perdagangan kripto.
Mengutip Reuters, Senin (17/7/2023) kabar PHK ini diketahui dari sumber yang mengetahui masalah di Binance, namun tak ingin disebutkan namanya.
Baca Juga: Elon Musk Dituntut Rp7,4 triliun Karena Tak Bayar Pesangon
Kabar pemberhentian ini pertama kali diungkapkan oleh The Wall Street Journal, di mana disebutkan proses PHK telah dilakukan sejak beberapa pekan terakhir.
Namun, CEO Binance Changpeng Zhao membantah kabar PHK dilakukan terhadap 1.000 karyawan. Menurutnya, betul ada PHK, tapi tak sebanyak yang beredar di media.
"Saat kami terus berusaha untuk meningkatkan kepadatan talenta, ada pemutusan hubungan kerja yang tidak disengaja. Hal ini terjadi di setiap perusahaan. Jumlah yang dilaporkan oleh media jauh sekali," cuit Zhao. Ia pun menambahkan bahwa perusahaan tersebut 'masih merekrut'.
Dengan PHK sekitar 1.000 lebih karyawan ini, maka jumlah pekerja perusahaan kripto ini dikabarkan berkurang cukup besar, dari sebelumnya tercatat sekitar 8.000 karyawan.
Baca Juga: JPMorgan PHK Karyawan Lagi