Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika yang baru menggantikan Johnny G Plate yang terseret kasus korupsi BTS.
Budi Arie sendiri punya rekam jejak aktivitas politik relawan yang cukup setia kepada Jokowi. Dia adalah pendiri sekaligus mantan Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) pada 2013 atau ketika Jokowi pertama kali mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia.
Pelantikan Budi sebagai Menkominfo berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 Tahun 2023 tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika yang ditandatangani pada 17 April 2023.
"Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-selurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara," kata Budi mengikuti sumpah jabatan yang dibacakan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Baca Juga: Profil Nezar Patria, Eks Jurnalis yang akan Dilantik Jokowi sebagai Wamenkominfo
Budi lahir di Jakarta pada 20 April 1969. Ia merupakan lulusan Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia tahun 1996.
Dia pernah dipercaya memimpin gerakan mahasiswa sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM ) FISIP UI 1994 dan juga Presidium Senat Mahasiswa UI (1994/1995). Dia juga aktif mendirikan dan membina Forum Studi Mahasiswa (FSM ) UI dan juga Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM ) UI.
Dia juga bukan orang baru di Kabinet Indonesia Maju. Sebelum dilantik sebagai Menkominfo, Budi merupakan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Sebelum terjun ke politik, Budi malang melintang di dunia jurnalistik. Tercatat ia pernah menjadi wartawan Media Indonesia pada 1994-1996 dan Kontan pada 1996-2001. Pada 2008 hingga 2009 ia menjadi pemimpin umum Tabloid Bangsa.
Setelah berkiprah di dunia jurnalistik, ia terjun ke politik. Dia pernah menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta (2005-2010) dan juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta. Ia kemudian mendirikan dan menjadi Ketua Umum Projo.