Suara.com - Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akhirnya buka suara terkait penyebab 260 anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Sunda Kelapa, Ancol, Jakarta Utara terjebak hingga tak punya penghasilan. Salah satunya yakni karena evakuasi kerangka kapal layar motor (KLM) Sagam Berkah mengalami kendala.
Pada bulan Mei 2023, KLM Sagam Berkah mengalami kebakaran dan tenggelam. Namun hingga pekan ini, bangkai kapal tersebut belum dapat diangkat dari perairan, sehingga menghambat aktivitas pelayaran dan bongkar muat barang.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sunda Kelapa, Aries Wibowo, menjelaskan bahwa kapal dengan berat kotor sebesar 245 GT tersebut terbakar di Dermaga Pelra Pelabuhan Sunda Kelapa pada tanggal 3 Mei 2023, pukul 05.00 WIB.
Tim pemadam kebakaran dari Damkar Ancol, Pelindo, dan tim KSOP Sunda Kelapa berhasil memadamkan api pada pukul 07.30 WIB.
Baca Juga: Delapan ABK Kapal Motor Lintas Samudera Selamat Setelah Kapal Mati Mesin di Tengah Laut Lombok
Namun, kerangka kapal masih terendam dan sebagian badan kapal menghalangi alur keluar masuk kolam terminal Pelra sejak tanggal 4 Mei 2023.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengangkat kerangka kapal, termasuk pemompaan secara manual oleh DPC Pelra dan pemilik kapal. Namun, terjadi kebocoran kembali yang menghambat proses tersebut.
Kegiatan kapal KLM lain di Pelra pun terganggu karena tidak dapat melewati alur yang terhalang oleh kerangka KLM Sagam Berkah. Sebagai alternatif, kegiatan kapal KLM dialihkan ke Dermaga Pelnas.
Pihak KSOP telah melakukan rapat evaluasi dan koordinasi dengan pemilik kapal pada bulan Juni. Diputuskan bahwa pemilik kapal akan melakukan pembongkaran semen secara bertahap sambil terus melakukan pemompaan air dan penarikan menggunakan Tug Boat.
Dalam usaha mengatasi masalah ini, KSOP meminta kepastian bahwa kegiatan salvage telah menggunakan tenaga yang profesional dan ahli. Pengerjaan pengangkatan kerangka kapal telah dimulai sejak 13 Juli oleh perusahaan salvage.
Baca Juga: Ulang Tahun Jakarta 22 Juni, Sejarahnya dari Sunda Kelapa hingga HUT ke-496
KSOP berkomitmen untuk terus memantau dan melaporkan perkembangan penyingkiran kerangka kapal KLM Sagam Berkah. Masyarakat juga diimbau untuk memperhatikan keselamatan dan berkoordinasi dalam pelaksanaan kegiatan di area terdampak.
Sebagai informasi tambahan, akibat adanya bangkai kapal KLM Sagam Berkah, 260 ABK terdampak, dan aktivitas pelayaran dan bongkar muat barang terganggu, menyebabkan penghasilan mereka tidak pasti dalam tiga bulan terakhir. Para ABK bahkan sempat berunjuk rasa di pelabuhan untuk mendesak evakuasi segera dari bangkai KLM yang tenggelam tersebut.