Suara.com - TikTok Shop kekinian menjadi sorotan netizen, setelah dinilai mengancam keberadaan UMKM. Bahkan, tagar #TiktokancamanUMKM sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter.
Para netizen ikut merasakan kekhawatiran keberadaan Project S TikTok Shop yang dinilai banyak pihak mengancam UMKM di Indonesia.
Salah satu akun @bekr****** meminta pemerintah bertindak dalam terkait ancaman Project terhadap UMKM di Indonesia.
"Waduh gimana nih pada khawatir sama manuver bisnis Tiktok di Indonesia. Ayo Dong pemerintah bertindak untuk selanjutnya yuk. Yuk bsa yuk pak," tulis akun tersebut yang dikutip, Sabtu (15/7/2023).
Baca Juga: Ini Hal Paling Penting Buat Bisnis UMKM Agar Bisnis Bisa Scale Up
Kemudian akun @****adewiii_ yang juga meminta Project S dari TikTok agar tidak bisa mematikan UMKM RI.
"Wah bahaya nih project s tiktok shop bisa pembunuh umkm ri, sebaliknya di dicegah deh dari pada bisa mematikan umkm negara kita," cuitnya.
Begitu juga akun @kata**** yang menghimbau Menkopolhukam Mahfud MD turun tangan atasi kekisruhan bagi UMKM RI.
"Kalau udah gini ya memang pak @mohmahfudmd harus turun tangan nih, demi keselamatan UMKM kita sendiri," kata akun itu.
Menteri Teten Minta TikTok Jangan Bohong
Baca Juga: Tingkatkan Potensi UMKM Lewat Pelatihan Keripik Singkong
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki membalas pernyataan TikTok yang mengaku tidak ada produk asing atau cross border di TikTok Shop. Faktanya, Teten menemukan banyak pedagang online tak bisa memastikan asal produk yang dijual.
Dia pun mempertanyakan klaim TikTok yang menyebut bahwa produk TikTok Shop berasal dari UMKM Indonesia.
"Sekarang mereka klaim 'oh nggak yang dijual bukan produk luar'. Kata siapa? Waktu saya mau bikin kebijakan subsidi untuk UMKM di online, waktu COVID-19, semua pelaku e-commerce nggak bisa mastiin berapa produk UMKM atau misahin mana produk UMKM, mana produk impor," ujar Teten di Jakarta, Rabu (12/7/2023).
"Yang mereka bisa pastiin yang jualan di onlinenya adalah UMKM. Tapi, mereka tidak bisa pastikan produknya ini. Jadi, jangan coba bohongi saya. Dari mana itu? Ayo ketemu sama idEA segala macam," lanjutnya.
Teten menuturkan, sebenarnya produk asing tersedia di social commerce ini sangat membahayakan bagi UMKM. Karena dalam social commerce ini akan lebih mudah pengaruhi konsumen dengan algoritma.
"Seperti di Inggris tadi, 67% algoritma Tiktok bisa mengubah orang yang tadinya nggak mau beli, jadi beli. Apalagi kalau diarahkan ke produk yang mereka bawa sendiri," kata dia.
Tanggapan Tiktok
Manajemen TikTok buka suara klarifikasi atas pernyataan Menteri Teten itu. Menurut manajemen, inisiatif Project di e-commerce tidak tersedia di Indonesia.
"Tidak ada bisnis lintas batas (cross-border) di TikTok Shop Indonesia," tulis manajemen TikTok Shop Indonesia dalam klasifikasinya kepada Suara.com.
Dalam hal ini, TikTok Indonesia terus memberdayakan penjual lokal dan UMKM di Indonesia. Selain itu TikTok juga akan terus berinvestasi di Indonesia.
"Salah satunya adalah inisiatif TikTok Jalin Nusantara yang telah diumumkan pada acara TikTok SEA Impact Forum," tulis manajemen.