Suara.com - Produsen minum beralkohol tertua di Amerika Serikat (AS) Anchor Brewing mengumumkan gulung tikar usai penjualan bir yang terus merosot sejak 2016.
Mengutip CNN, Jumat (14/7/2023) perusahaan mengumumkan kebangkrutan karena manajemen salah urus usai diakuisisi oleh perusahaan bir asal Jepang Sapporo sejak 2017.
"Karyawan mengeluh tentang manajemen baru yang salah urus dan kurangnya pemahaman tentang bir rumahan di AS," kata Juru Bicara Anchor Brewing Sam Singer.
Menurut dia penutupan operasional adalah keputusan yang sangat sulit yang dicapai Anchor setelah berbulan-bulan melakukan evaluasi yang cermat.
Baca Juga: Rupiah Pukul Mundur Dolar AS di Level Rp14.966 Sore Ini
Selain itu dampak pandemi, inflasi, terutama di San Francisco, dan pasar yang sangat kompetitif, membuat perusahaan tidak punya pilihan selain membuat keputusan menyedihkan untuk menghentikan operasi.
Bulan lalu, Anchor telah memotong distribusi nasional, membatasi penjualannya hanya di California, dan mengumumkan akan mengakhiri produksi Christmas Ale favorit penggemar setelah hampir 50 tahun berproduksi.
Keputusan itu diambil untuk mengurangi biaya sementara sambil melakukan evaluasi. Namun pada akhirnya pengeluaran terus melampaui pendapatan dan membuat perusahaan tidak memiliki pilihan lain.
Anchor beroperasi 1896 di San Francisco dan menjadi tempat pembuatan bir pertama di AS. Fritz Maytag, keturunan dari Maytag Corporation, kemudian membeli Anchor pada tahun 1965 ketika berada di ambang kebangkrutan. Namun, di bawah kepemilikan Sapporo, produksi bir Anchor sebagian besar menurun setiap tahun.
Baca Juga: Komik May As Well Die 2: Terjebak Time Leap Tanpa Ujung Bersama Atasan!