Bikin SIM Bakal Makin Murah, Usai Pungutan PNBP Mau Dihapus

Kamis, 13 Juli 2023 | 14:18 WIB
Bikin SIM Bakal Makin Murah, Usai Pungutan PNBP Mau Dihapus
Ilustrasi SIM. Pemerintah berencana menghapus pungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah berencana menghapus pungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM).

Jika wacana ini benar diterapka maka biaya pembuatan SIM akan semakin murah.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sendiri bakal mengkaji usulan penghapusan punguta PNBP tersebut.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan kepolisian terkait usulan tersebut.

Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Asal Nurut Saat Ditilang, Tanyakan Ini ke Polisi Sebagai Syarat

Pasalnya, pungutan ini dinilai sudah menjadi bagian dari operasional Kepolisian sehingga harus dikaji apakah bisa dihilangkan atau hanya diturunkan saja tarif PNBP nya.

"Jadi nanti kita terus diskusikan dengan kepolisan tentunya apakah PNBP ini sudah bisa kita turunkan bahkan kita eliminasi," ujar Isa dalam media briefing, Kamis (13/7/2023).

Menurut Isa, sampai saat ini pungutan tarif PNBP dalam pembuatan SIM masih diberlakukan. Pasalnya, negara masih mengandalkan PNBP untuk melalukan pembangunan di Tanah Air.

Terlebih, masyarakat yang memiliki kendaraan seperti sepeda motor dan mobil dinilai mempunyai kemampuan untuk membayar pungutan PNBP yang ditetapkan dalam pembuatan SIM. Tidak semua masyarakat dipungut sehingga dinilai masih wajar.

"Tapi memiliki mobil, sepeda motor itu sudah kenikmatan ekstra layanan yang tidak harus dinikmati oleh semua orang. Itu kita memang ada pemikiran untuk ya sedapat mungkin negara ini, nanti pada saat negara sudah mampu itu gratis saja. Tetapi, pada saat ini kita juga masih perlu banyak kebutuhan pembangunan," jelasnya.

Baca Juga: Perbandingan Harga Bikin SIM di Indonesia dan Malaysia, Bagai Langit dan Bumi

"Jadi ini kita juga pertimbangan 'oh ini kan layanan yang dinikmati tidak semua orang'. Orang-orang tertentu saja dan orang ini membayar cost mendapatkan kartu SIM itu masih wajar," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI