Punya Utang Rp7,3 Triliun, Sriwijaya Air Mantab Lakukan IPO dalam Waktu Dekat

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 13 Juli 2023 | 10:44 WIB
Punya Utang Rp7,3 Triliun, Sriwijaya Air Mantab Lakukan IPO dalam Waktu Dekat
Pesawat terbang Sriwijaya Air. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maskapai Sriwijaya Air berencana melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat.

Disampaikan oleh Lead Restructuring Counsel dan Kuasa Hukum Sriwijaya Air, Hamonangan Syahdan Hutabarat, rencana IPO jadi salah satu poin dalam proposal perdamaian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"Memang sejak awal, niat Sriwijaya Air adalah untuk menjadi lebih baik setelah PKPU. Jadi, langit ini akan dipenuhi dengan warna biru, putih, dan merah (warna khas Sriwijaya Air) kembali. Salah satu rencana bisnis adalah melakukan IPO," kata dia, dalam keterangan resminya yang dikutip pada Kamis (13/7/2023).

PKPU Sriwijaya Air sudah direstui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak 31 Oktober 2022. Pada sidang terbaru di pengadilan, tercapai kata sepakat damai antara perusahaan dan para kreditor.

Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat, Finish di Level 6.808

Seluruh 100 persen kreditor separatisme telah menyetujui kesepakatan damai dengan Sriwijaya Air di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sikap yang serupa juga diikuti oleh 92 persen kreditor konkuren.

Ia menambahkan, total utang Sriwijaya Air dalam PKPU mencapai Rp7,3 triliun. Namun, ia menyatakan bahwa penyelesaian utang kepada setiap kreditor memiliki tenggat waktu yang berbeda.

"Ada yang dalam waktu 8 tahun, namun ada juga yang maksimal 15 tahun. Hal ini berlaku untuk beberapa kreditor yang sifat tagihannya adalah lessor nonaktif, di mana mesin dan pesawat telah ditarik, maka tenggat waktu penyelesaian utangnya adalah 15 tahun," ujar dia.

Diungkapkan pula oleh Konsultan Keuangan Sriwijaya Air, Noprian Fadli, restrukturisasi yang dilakukan akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Noprian menyebutkan bahwa beban keuangan Sriwijaya Air akan berkurang hingga 80 persen atau lebih seiring berjalannya waktu dan operasional perusahaan. Selain itu, terdapat rencana masuknya investor baru ke perusahaan.

"Hal ini tentu sangat baik dalam upaya pemulihan keuangan Sriwijaya Air dan menjadi awal yang baik dalam mengembangkan bisnis Sriwijaya Air agar menjadi lebih baik," tegasnya.

Baca Juga: 5 Investor Kelas Kakap Pemegang Saham GOTO Setelah Dilepas GPF

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI