IHSG Diprediksi Perkasa Lagi, Awas Potensi Koreksi Terjadi

Kamis, 13 Juli 2023 | 07:16 WIB
IHSG Diprediksi Perkasa Lagi, Awas Potensi Koreksi Terjadi
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal kembali melanjutkan tren positifnya sepanjang pekan ini, indeks saham diprediksi bakal menguat kembali pada perdagangan Kamis (13/7/2023).

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan masih ada peluang kenaikan dalam jangka pendek. 

"Di sisi lain, sentimen dari fluktuasi harga komoditas juga nilai tukar rupiah masih akan membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," jelas William.

Meski demikian investor tetap kudu waspada menghadapi potensi koreksi wajar.

Baca Juga: Bela Investor China Ditahan di Rumah Detensi Imigrasi, Ketum KNPI Ngaku Dapat Teror

Ia memperkirakan indeks saham akan bergerak dalam rentang support 6.636 dan resistance 6.888.

Untuk saham pilihan, William merekomendasikan BBCA, ICBP, AALI, BMRI, ASII, TLKM, dan BSDE.

Sebelumnya IHSG berhasil ditutup menguat ke zona hijau dengan ditutup naik 0,17% atau meningkat 11,2 basis point ke level 6.808 pada perdagangan kemarin, Rabu (12/7/2023).

IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.785 hingga batas atas pada level 6.820 setelah dibuka pada level 6.796. IHSG sempat turun ke zona merah, namun tak lama kembali ke zona hijau sampai perdagangan hari ini ditutup.

Pada perdagangan hari ini ditransaksikan sebanyak 20,3 miliar dengan nilai Rp 9 triliun. Sebanyak 260 saham bergerak naik, 264 turun, dan 219 sisanya tak berubah.

Baca Juga: Buntut Rumor Lisa BLACKPINK Tak Perpanjang Kontrak, Saham YG Entertainment Anjlok

Indeks sektoral yang menguat adalah sektor non siklikal 0,08%, kesehatan 0,12%, keuangan 0,12%, properti 0,77%, teknologi 1,21%, infrastruktur 0,02%, transportasi 0,12%. Sedangkan yang melemah ada energi 1,11%, bahan baku 0,24%, industri 0,11%, siklikal 0,2%.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI