Suara.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki membalas pernyataan TikTok yang mengaku tidak ada produk asing atau cross border di TikTok Shop. Faktanya, Teten menemukan banyak pedagang online tak bisa memastikan asal produk yang dijual.
Dia pun mempertanyakan klaim TikTok yang menyebut bahwa produk TikTok Shop berasal dari UMKM Indonesia.
"Sekarang mereka klaim 'oh nggak yang dijual bukan produk luar'. Kata siapa? Waktu saya mau bikin kebijakan subsidi untuk UMKM di online, waktu COVID-19, semua pelaku e-commerce nggak bisa mastiin berapa produk UMKM atau misahin mana produk UMKM, mana produk impor," ujar Teten di Jakarta, Rabu (12/7/2023).
"Yang mereka bisa pastiin yang jualan di onlinenya adalah UMKM. Tapi, mereka tidak bisa pastikan produknya ini. Jadi, jangan coba bohongi saya. Dari mana itu? Ayo ketemu sama idEA segala macam," lanjutnya.
Teten menuturkan, sebenarnya produk asing tersedia di social commerce ini sangat membahayakan bagi UMKM. Karena dalam social commerce ini akan lebih mudah pengaruhi konsumen dengan algoritma.
"Seperti di Inggris tadi, 67% algoritma Tiktok bisa mengubah orang yang tadinya nggak mau beli, jadi beli. Apalagi kalau diarahkan ke produk yang mereka bawa sendiri," kata dia.
Maka dari itu, Teten mendorong Kementerian Perdagangan untuk mempercepat revisi revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 tahun 2020. Adanya revisi aturan tersebut, produk asing di e-commerce bisa dikontrol.

"Ini kan juga harus jelas aturannya di Permendag ini supaya e-commerce itu hanya penyedia lapak, bukan bawa brand sendiri," imbuh dia.
Teten menambahkan, dengan pernyataan ini bukan berarti dirinya anti produk asing. Hanya saja, langkah ini agar UMKM Indonesia tidak kalah saing dengan produk luar.
"Bukan anti produk dari luar, kita sudah pasar yang terbuka tapi kita juga perlu melindungi UMKM kita supaya tidak kalah bersaing," pungkasnya.
Baca Juga: Proyek S TikTok Shop Diduga Curi Data UMKM Lokal untuk Diproduksi di China
Klarifikasi TikTok