Profil Tiyok Prasetyoadi, Arsitek JIS yang Perhatikan Aspek Green Building

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 11 Juli 2023 | 17:56 WIB
Profil Tiyok Prasetyoadi, Arsitek JIS yang Perhatikan Aspek Green Building
Jakarta International Stadium (JIS) (Instagram @jakintstadium)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Profil Tiyok Prasetyoadi sang arsitek Jakarta International Stadium (JIS) menjadi sorotan setelah stadion tersebut ramai dibicarakan karena desainnya tak sesuai dengan standar FIFA. Padahal, stadion warisan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersebut bakal digunakan sebagai lokasi perhelatan Piala Dunia U-17 tahun ini. 

Berkapasitas 82.000 penonton, Tiyok menyatakan desain JIS sudah sesuai dengan standar FIFA. Namun, nuansa politis-lah yang membuat pembangunan JIS penuh sengkarut. Pasalnya, menurut dia, komentar rumput JIS yang tidak memenuhi standar FIFA tidak tepat. “Apalagi yang komentar vendor (penyedia barang dan jasa),” ujar dia. 

Di samping itu pemenuhan standar FIFA juga dibuktikan dengan desain lapangan pertandingan dan keselamatan tempat. Dari segi sarana pendukung, imbuh Tiyok, kawasan JIS akan terintegrasi dengan MRT dan LRT. Dua moda transportasi ini membuat JIS memiliki akses yang baik untuk transportasi publik.

Gubernur Anies Baswedan yang saat itu masih menjabat pun, menekankan bahwa aspek transportasi ini penting dan menjadi pertimbangan utama. 

Baca Juga: Anies Baswedan Pulang Ibadah Haji Dijemput AHY, Koalisi Pilpres Berlanjut?

Awalnya, Tiyok berhasil memenangi sayembara desain JIS yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Ikatan Arsiterk Indonesia (IAI) Jakarta pada 2010. Desain kemudian dibahas bersama antara Tiyok dan pemenang tender, PT Arkonin.

Namun, lantaran pembangunannya ditunda, PT Jakarta Konsulindo merancang ulang desain stadion pada 2018. Rancangan baru ini memperhatikan sejumlah aspek krusial seperti menghilangkan trek atlet dan atap stadion yang bisa dibuka-tutup. 

Bagi seorang arsitek seperti Tiyok, perubahan desain JIS dari 2010 menuju 2018 merupakan hal yang biasa. Seiring berjalannya waktu, desain memang bisa berubah mengikuti perkembangan zaman. 

Terlebih, terdapat standar keamanan dan peraturan yang juga harus dipenuhi sebagai stadion internasional. Apalagi JIS saat ini telah mengantongi sertifikat dari Green Building Council Indonesia (GBCI) sebagai bangunan ramah lingkungan. 

Kiprah Tiyok sebagai arsitek pun tak main-main. Sebelumnya nama lulusan Arsitektur ITB 1995 ini mulai melambung ketika memenangi Sayembara Disain Arsitek untuk dipakai dalam pembangunan empat gedung baru senilai Rp245 miliar pada 2010 lalu.

Baca Juga: Pengumuman Cawapres Anies Baswedan Lagi-lagi Diundur, Yusuf Dumdum Nyeletuk: Abas Aja Belum Jelas Bisa Maju Jadi Capres

Gedung-gedung tersebut terdiri dari Center of Arts serta Design and Language (CADL), Center  of Advance Studies (CAS), dan Center of Research and Community Services (CRCS) di kompleks ITB. Saat itu, dewan juri menyatakan keunggulan desain Tiyok ada pada aspek hijau dan penempatan ventilasi gedung. 

Sementara itu, penelusuran Linkedin atas nama Prasetyoadi atau Tiyok kini menjabat sebagai Deputy of Chairperson Green Building Council Indonesia. Jabatan tersebut dia pegang sejak 2009 silam.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI